REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Nahdlatul Ulama sebagai civil society di Indonesia yang berbasis massa Islam, secara mutlak mendukung keinginan Palestina menjadi negara merdeka dan berdaulat secara penuh. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan, Palestina memang sudah semestinya menjadi negara merdeka, sesuai dengan keputusan Dewan Keamanan PBB terkait wilayahnya yang diterbitkan tahun 1967.
"Palestina itu seharusnya merdeka sejak tahun enam tujuh (1967, red). Itu keputusan PBB dan kita semua harus mendukung. Palestina mayoritas warganya Islam, dan itu sudah menjadi keharusan NU mendukung kemerdekaan mereka," tegas Kiai Said di Jakarta, Senin (19/9).
Terkait keinginan memerdekakan diri tersebut, otoritas penguasa di Palestina telah mengirimkan proposal ke Dewan Keamanan PBB dan rencananya akan dilakukan sidang pembahasannya pada Jumat mendatang. Sejauh ini sejumlah negara di benua Eropa dan hampir semua negara Arab memberikan dukungan kemerdekaan palestina.
Sayang, keinginan Palestina merdeka mendapat tentangan dari Amerika Serikat, yang santer dikabarkan siap menggunakan hak veto milikinya, jika Dewan Keamanan PBB mengesahkan terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Terkait hal tersebut Kang Said menyampaikan kecaman.
Sebagai dukungan nyata untuk terbentuknya negara Palestina yang mendeka dan berdaulat, Kiai Said akan mendorong pemerintah RI agar juga mendukung hal tersebut. "Saya yakin Indonesia sudah memberikan dukungan. Tapi jika belum, NU akan mendorong agar Indonesia mendukung dan mengakui negara Palestina yang merdeka," tambahnya.