Selasa 20 Sep 2011 10:32 WIB

Anti-Qaddafi Rebut Dua Posisi Penting di Sabha

Rep: C15/ Red: Didi Purwadi
Pemberontak Libya, mengamati suasana di sekitar kamp kediaman Qaddafi di Distrik Bab Al-Aziziya, Tripoli, Libya.
Foto: AP
Pemberontak Libya, mengamati suasana di sekitar kamp kediaman Qaddafi di Distrik Bab Al-Aziziya, Tripoli, Libya.

REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - Pasukan anti-Moammar Qaddafi telah menguasai dua posisi kunci dekat kota di bagian selatan, Sabha. Demikian kata seorang juru bicara otoritas transisi Libya.

Sedangkan juru bicara militer Dewan Transisi Nasional, Bani Ahmed, menyebutkan bahwa bandara kota dan benteng telah dibebaskan. Dalam dua hari terakhir, kota tersebut -salah satu benteng loyalis Qaddafi yang tersisa- akan direbut.

Akan tetapi, pejuang pro-Qaddafi tengah meningkatkan perlawanan sengit di Bani Walid dan Sirte (tempat kelahiran Moammar Qaddafi).

"Pasukan kami ada di bandara dan di kastil," kata Bani dalam konferensi pers Tripoli. "Bendera kami berkibar di sana."

Sabha, satu benteng tradisional dari suku Qaddafi yakni suku Qadhadfa, merupakan kota terbesar Libya di gurun Sahara. Kota tersebut menjadi pengontrol jalan menuju selatan ke Niger.

Dengan jalan-jalan menuju Tunisia, Mesir, Chad, dan Sudan yang sebagian besar dikuasai oleh kekuatan anti-Qaddafi, Niger disebut-sebut telah digunakan sebagai rute keluar oleh anggota lingkaran dalam mantan pemimpin Libya itu melarikan diri. Salah satunya termasuk Saadi, putra Qaddafi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement