Selasa 20 Sep 2011 17:27 WIB

Palestina: Kami Mau Berunding Bila Israel Hentikan Pembangunan Pemukiman

Israel berencana membangun 7.000 hunian pemukiman Yahudi di Al Quds. (ilustrasi)
Foto: www.infopalestina.com
Israel berencana membangun 7.000 hunian pemukiman Yahudi di Al Quds. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -  pemimpin Palestina memberi respon terhadap seruan Israel untuk melanjutkan negosiasi langsung. Syarat mereka, Israel harus menerima beberapa ketentuan untuk bisa memulai perbincangan.

"Netanyahu harus menerima semua persyaratan dan menghentikan aktivitas pembangunan hunian di Jerusalem timur bila ingin memulai negosiasi segera dengan kerangka waktu tidak melebihi enam bulan dan jaminan internasional bahwa perbincangan dilakukan serius dengan kredibel," ujar menteri luar negeri Palestina, Riyad al-Maliki, Selasa (20/9).

Maliki kini berada di New York. Ia menjadi bagian dari delegasi PLO yang bakal menghadiri sidang Majelis Umum PBB>

Pernyataan itu sekaligus tanggapan terhadap seruan Netanyahu untuk melakukan pertemuan di New York pada pekan ini dengan Mahmoud Abbas. Tujuan pertemuan untuk meluncurkan kembali negosiasi langsung kedua pihak.

Namun, Abbas selalu menjaga posisi bahwa negosiasi seharusnya dilanjutkan kembali setelah upaya pengajuan keanggotaan penuh di PBB dan bahwa tak ada yang eksklusif dari kedua pihak.

Seruan perdana menteri Israel untuk negosiasi itu datang setelah Abbas bersiap memasukkan proposal pendirian negara Palestina di badan dunia itu, gerakan yang ditentang keras oleh Israel dan AS.

"Perdana menteri sangat antusias untuk melakukan pertemuan dengan presiden Otoritas Palestina di New York," ujar pernyataan resmi kantor PM Netanyahu.

"Saya menyeru presiden Otoritas Palestina untuk membuka negosiasi langsung di New York dan melanjutkannya di Jerusalem dan Ramallah," imbuhnya.

Israel dan AS bersikeras bahwa hanya negosiasi langsung yang bisa menuntaskan konflik Palestina-Israel.

Netanyahu, yang terbang ke New York, Selasa, dijadwalkan akan melakukan pembicaraan dengan Barack Obama, presiden AS, dan juga berpidato di sidang Majelis Umum PBB, pada Jumat. Pada hari itu pula Abbas akan memasukkan proposal keanggotaan penuh Palestina ke PBB.

sumber : Al Jazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement