REPUBLIKA.CO.ID, GAZA - Hamas dan Fatah di Jalur Gaza saling menyepakati untuk tidak turun di jalan. Langkah itu demi mengantisipasi bentrok ketika Otoritas Palestina, diwakili Presiden Mahmoud Abbas menuju New York untuk mencari pengakuan status negara penuh di PBB.

Sebuah sumber resmi di Hamas mengatakan perjanjian untuk menghindari semua kemungkinan bentrok yang berpotensi memisahkan kembali Palestina muncul dalam rangka memelihara rekonsiliasi Palestina. Kesepakatan itu otomatis mengakhiri pertentangan selama empat tahun di antara kedua faksi tersebut.

Kedua pihak setuju untuk tak menggelar demo baik yang menentang atau mendukung upaya Abbas dalam perjuangan mencari pengakuan sebagai anggota penuh di PBB.

Sumber juga membantah keras laporan media terkait pernyataan dua pejabat Hamas, Salah al-Bardawil, bahwa pemerintah di Gaza akan menentang upaya pencarian dukungan di PBB.

Sementara, deputi perdana menteri Mohammmed Awad menyeru Abbas untuk segera memberikan pemaparan legal mengenai langkah ke PBB sertai detail tentang bagaimana upaya itu akan mempengaruhi isu hak pulang warga Palestina di pengungsian.

Ikuti Whatsapp Channel Republika