Rabu 21 Sep 2011 08:26 WIB

Obama Desak Israel-Turki Perbaiki Hubungan

Barack Obama
Foto: AP/Pablo Martinez Monsivais
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Selasa menyerukan Turki dan Israel untuk memperbaiki hubungan mereka yang tegang karena krisis serangan mematikan atas armada bantuan kemanusiaan Gaza 2010 yang menewaskan sejumlah pegiat Turki.

"Presiden menggarisbawahi minatnya dalam melihat resolusi antara kedua negara sesama sekutu kita itu, dan mendorong mereka untuk bekerja menuju tujuan tersebut," kata seorang penasihat utama Gedung Putih.

Baik Presiden Obama maupun pemimpin Turki berada di New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB ke-66. Istanbul sebelumnya menegaskan, Turki tidak memerlukan mediasi Amerika Serikat untuk memecahkan krisis yang telah berlangsung lama dengan Israel akibat serangan terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan pada 2010, yang merenggut sejumlah korban, kata Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu akhir pekan lalu.

"Kami tak memerlukan mediasi... bagi Israel dalam bentuk apapun," kata Davutoglu dalama jumpa pers yang disiarkan televisi di provinsi Konya, Turki tengah, ketika dimintai komentar tentang kemungkinan AS membantu memecahkan perselisihan mereka. "Tak diperlukan mediasi. Tuntutan Turki jelas, jika bekas sekutunnya Israel ingin memperbaiki hubungan, katanya.

"Tak satu pihakpun hendaknya menguji sikap kami tentang hal itu, kata Menlu Davutoglu, seraya menambahkan hubungan Israel-Turki mungkin jadi agenda di antara isu-isu lain dalam pertemuan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden AS Barack Obama di sela-sela Sidang Umum PBB.

Israel dan Turki terkunci dalam pertikaian pahit sejak Mei 2010 ketika pasukan komando angkatan laut Israel menyerbu konvoi enam kapal kemanusiaan Turki yang mencoba mencapai Jalur Gaza. Penyerbuan itu membunuh sembilan orang. Israel memberlakukan blokade laut ke Jalur Gaza.

Awal bulan ini Turki mengusir duta besar Israel dan membekukan hubungan militer dan perjanjian perdagangan pertahanan. Hubungan bertambah panas ketika PM Erdogan mengancam akan mengirim kapal perang untuk mengawal kapal Turki yang mencoba mencapai Gaza yang perintah Hamas untuk membawa bantuan kemanusiaan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement