REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK --Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, meyakini upaya Palestina untuk memperoleh status negara melalui Persatuan Bangsa Bangsa tidak akan berhasil alias gagal. Saat konferensi pers bersama, Netanyahu berterimakasih kepada Presiden As Barack Obama yang menyatakan akan memveto upaya PBB untuk status negara Palestina.

Konferensi pers bersama itu digelar pada Rabu (21/2) waktu setempat, usai kedua pimpinan tersebut melakukan pertemuan bilateral di Markas PBB di New York.

Selain itu, Netanyahu mengatakan bahwa penolakan Palestina untuk memasukkan perundingan akan merugikan Israel dan Palestina sendiri. Alasannya karena menghentikan negosiasi berarti  menutup jalan menuju perdamaian. Mengutip pernyataan Obama, Netanhayu menekankan bahwa tidak ada jalan pintas menuju perdamaian Timur Tengah.

Dalam pertemuan itu, Obama juga menyatakan bahwa dukungan AS terhadap iSrael tidak akan goyah. Padahal sebelumnya di hadapan sidang Majelis Umum PBB Obama menyatakan mendesak Israel dan Palestina untuk memperbarui negosiasi, menekankan bahwa Palestina tidak dapat mencapai kenegaraan melalui resolusi PBB.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengucapkan selamat kepada Obama atas pidatonya di PBB. Dia juga memuji Obama karena tidak menyatakan bahwa perundingan antara Israel dan Palestina harus didasarkan pada perbatasan tahun 1967.

Ikuti Whatsapp Channel Republika