Jumat 23 Sep 2011 14:50 WIB

Batik Cina Masih Ramaikan Tanah Abang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hingga kini masih dijumpai produk batik buatan Cina di Pusat Grosir Tanah Abang. Sejumlah pedagang menjual batik buatan China dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan batik asli buatan Indonesia.

"Iya, sampai sekarang saya masih terus mengimpor produk-produk batik buatan Cina, karena bisa dijual dengan harga yang jauh lebih murah," kata Asti Setya, pemilik salah satu toko batik di Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta, Jumat.

Batik-batik buatan Cina, kata Asti, semuanya merupakan batik cetak mesin. Berbeda dengan batik lokal yang jenisnya bermacam-macam, yaitu cetak, cap dan tulis. Hampir sama dengan Asti, Rendy Jaya, pemilik salah satu toko yang hanya menjual batik secara grosir, tidak hanya menjual produk batik buatan Cina, tetapi juga Malaysia dengan alasan harga jual yang lebih murah.

"Saya menjual berbagai jenis batik, ada yang asli Indonesia, buatan Pekalongan, ada yang dari Cina dan ada juga yang berasal dari Malaysia. Harganya memang bervariasi, namun yang termurah adalah yang buatan Cina," kata Rendy.

Rendy menambahkan prosentase batik lokal yang dijual di tokonya adalah sebesar 60 persen, batik Cina 30 persen dan 10 persen batik Malaysia. Batik-batik buatan Cina yang dijual di Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta, terdiri dari berbagai model, mulai dari kemeja laki-laki, kemeja perempuan, blouse hingga gaun.

Harganya berkisar antara Rp30.000 hingga Rp80.000 per buah, sementara untuk batik buatan lokal, harganya berkisar antara Rp65.000 sampai jutaan, tergantung jenis dan motif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement