REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD - Perdana Menteri Pakistan, Yusuf Raza Gilani, memanfaatkan acara santap malam buat lembaga bantuan dan diplomat asing, Sabtu (24/9), untuk menyerang balik tuduhan AS bahwa lembaga mata-mata negerinya memiliki kaitan dengan kelompok gerilyawan yang memerangi tentara koalisi di Afghanistan.

"Serangan propadanda terhadap Pakistan tentu saja sangat tidak menguntungkan," kata Gilani. "Itu mengotori suasana dan kontra-produktif. Itu cenderung mengabaikan pengorbanan oleh rakyat Pakistan dan menghilangkan semua yang telah kami usahakan selama bertahun-tahun belakangan ini."

Gilani menanggapi kesaksian di Senat AS pada Kamis (22/9) oleh mantan kepala staf Laksamana Mike Mullen. Mike mengatakan Direktorat Intelijen Antar-Lembaga di Pakistan (ISI) memiliki kaitan dengan kelompok yang melancarkan serangan 13 September terhadap kedutaan besar AS di Kabul, ibu kota Afghanistan. Serangan menewaskan 12 orang.

"Tuduhan tersebut mengungkapkan kebingungan dan kekacauan kebijakan di dalam tubuh AS mengenai cara bergerak maju di Afghanistan," kata Gilani. "Permainan melempar tuduhan adalah tindakan kekalahan diri sendiri. Kami tegas membantah tuduhah mengenai keterlibatan dengan kelompok Haqqani atau 'perang perwalian'."

Ikuti Whatsapp Channel Republika