REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH-- Warga Palestina berkumpul di kota Ramallah, Tepi Barat, pada Minggu guna memberi sambutan kepahlawanan bagi presiden mereka, yang kembali dari mengajukan permintaan bersejarah untuk keanggotaan PBB.
Presiden Mahmud Abbas diperkirakan tiba di kota itu, ibu kota politik Tepi Barat, pada sekitar pukul 18.00 WIB, namun kelompok setempat penyokong keanggotaan itu menyeru pendukungnya mulai berkumpul beberapa jam sebelumnya.
Pesta selamat datang direncanakan di Muqataa, markas kepresidenan di kota itu, dan panggung didirikan di samping makam mantan presiden Yasser Arafat di gugus tersebut.
Serikat pekerja Palestina menyeru anggotanya bergabung dengan perayaan itu dan kantor pemerintah diperkirakan tutup lebih awal untuk memungkinkan karyawannya hadir. Baik televisi negara maupun kantor berita milik pemerintah WAFA menyeru warga beramai-ramai ke di Muqataa.
Pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, disampaikan tak lama setelah ia secara resmi menyampaikan permintaan itu, disiarkan langsung di layar besar, yang didirikan di berbagai pusat kota besar Tepi Barat.
Warga menyambut pemimpin sederhana itu dan ia mendapat sambutan hangat di media Palestina pada hari berikutnya, dengan penanggap memuji keberanian pidatonya dan keberaniannya menyampaikan niat itu, meski ditentang Amerika Serikat dan Israel.
Pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk wilayah Palestina Richard Falk pada tengah pekan lalu menyeru negara anggota badan dunia itu mengakui Palestina sebagai negara, dengan menyatakan hak menentukan nasibnya harus dihormati.
Dalam pernyataannya, Falk menyeru setiap negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui kenyataan kenegaraan Palestina dan mendesak Israel mendengarkan kehendak rakyat Palestina.