Senin 26 Sep 2011 10:34 WIB

NATO Bom Kampung Halaman Qaddafi, Sirte, saat Oposisi Masuk Menyisir Kota

Pasukan oposisi berjuang di kampung halaman Qaddafi, Sirte.
Foto: AP
Pasukan oposisi berjuang di kampung halaman Qaddafi, Sirte.

REPUBLIKA.CO.ID, Pasukan pemberontak terus menggali area Sirte, sehari setelah menumpuk serangan agresif di tempat kelahiran mantan pemimpin mereka, Moamar Qaddafi. Operasi itu didukung dengan serangan udara NATO di kota tersebut.

Tujuh tentara pemberontak terbunuh pada Ahad (25/9) dan lebih dari 150 orang terluka dalam pertempuran memakan waktu cukup lama di pinggir kota sebelum akhirnya mereda. Pada post pertolongan darurat dekat garis depan, sejumlah tentara yang terluka oleh penembak jitu dan pecahan granat atau morter terus mengalir berdatangan.

"Para komandan kami meminta untuk tidak maju," ujar seorang pemberontak Abdul Salam Awlaysh, yang bertugas di Brigade Khatten. "Kami tahu di sana masih ada warga sipil," imbuhnya seraya menerangkan bahwa evakuasi rakyat sipil adalah tanggung jawab oposisi.

Para pasukan dibawah Dewan Transisi Nasional (NTC) menyerbu ke Sirte pada Sabtu dalam tiga serangan berbeda. Lewat serangan tersebut NTC berhasil merebut sebuah bangunan dan jalanan utama yang dikuasai oleh TV dan Radio negara.

Ribuan pejuang NTC telah ditempatkan di luar kota, sekitar 400 kilometer tenggara dari Tripoli selama berpekan-pekan sebelumnya. Namun kini mereka bertempur untuk membuka jalan.

Kondisi kehidupan di Sirte dilaporkan dalam tingkat menyedihkan dan membuat putus asa dan kekurangan berbagai sumber daya. "Tidak ada makanan, listrik, tidak ada apa-apa," ujar seorang guru ekonomi yang tinggal di kota tersebut, Abdul Nasser Sadiq.

sumber : The Idependent
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement