REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK - Dua pendaki gunung asal Amerika Serikat menuding Iran menjadikan mereka sandera sebagai bagian dari perlawanan terhadap Barat. Shane Bauer dan Josh Fattal menceritakan kisah penahanan mereka selama dua tahun di Iran setelah kembali dengan selamat ke Amerika Serikat, Rabu (21/9) pekan lalu.
Pada jumpa pers yang digelar di New York, Ahad (25/9) waktu setempat, keduanya menceritakan bahwa penangkapan keduanya diakibatkan oleh permusuhan Iran dan Amerika Serikat yang telah berlangsung 32 tahun.
"Kami dituduh sebagai mata-mata hanya karena kami orang Amerika. Sesederhana itu," kata Bauer.
Keduanya, sama-sama berusia 29 tahun, ditahan bersama Sarah Shroud dekat pegunungan yang berbatasan dengan Irak pada 31 Juli 2009. Ketiganya telah berusaha menjelaskan kepada penahannya bahwa mereka tidak bersalah dari upaya memata-matai dan hanya ingin melintasi perbatasan Iran.
Selama menjadi tahanan di penjara Evin di Tehran, Josh menceritakan bahwa keduanya harus menahan lapar berulangkali hanya untuk menerima surat dari keluarga. "Sangat sering, kami mendengar teriakan dari tahanan lainnya yang dipukuli dan kami tak bisa melakukan apapun untuk menolongnya," ujar Josh.
Sarah --guru, penulis, dan aktivis pembela hak perempuan-- bertemu dengan Shane, seorang wartawan lepas yang fasih berbahasa Arab, saat menyiapkan demonstrasi terhadap perang AS terhadap Irak. Keduanya kemudian pindah ke Damaskus.
Saat berada di tahanan, Josh, dalam momen yang langka saat bertemu Sarah, melamar perempuan tersebut dengan menyerahakn cincin tunangan yang dibuatnya sendiri dari lilitan kemejanya. Tetapi, keduanya terpisah saat Sarah dibebaskan dengan uang tebusan 1 juta dollar AS pada September 2010.