REPUBLIKA.CO.ID, DOHA --
Wartawan Al Jazeera, Samer Allawi, Senin (26/9), dibebaskan Pengadilan Militer Israel. Allawi ditahan militer Israel sejak 10 Agustus lalu. Sumber resmi Al Jazeera yang bermarkas di Doha itu menyatakan Allawi, seorang warga Palestina, adalah kepala biro Kabul Al Jazeera. Ia ditangkap saat melintas dari Yordania ke Tepi Barat untuk urusan keluarga.
Pengadilan militer Israel di Tepi Barat utara menuduh Allawi menjadi anggota Hamas dan telah mengadakan "kontak" dengan sayap militer gerakan Islam, yang memerintah Jalur Gaza itu.
"Saya tak menyembunyikan informasi apapun," kata Allawi. "Saya terus terang pada mereka, karena sebagai seorang wartawan saya juga bertemu dengan pemimpin Taliban dan lainnya."
Penangkapan Allawi terjadi di tengah hubungan yang memburuk antara Israel dan Qatar dalam beberapa bulan terakhir.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri Israel mengatakan negara Yahudi itu marah pada Qatar karena dukungannya pada gerakan garis keras Palestina tersebut.
Qatar telah memutuskan hubungan dengan Israel pada saat Operasi Cast Lead -- serangan besar-besaran Israel di Gaza yang dimulai pada akhir Desember 2008.
Menurut sebuah pernyataan dinas keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, dalam sebuah interogasi dengan pihak militer Israel, Allawi mengakui telah direkrut oleh Hamas pada 1993 saat di Pakistan.