REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Suriah pada Senin menyerukan diakhirinya campur tangan asing dalam urusan dalam negerinya, dan mengatakan bahwa orang-orang Suriah "bertekad untuk menolak segala bentuk intervensi asing."
Pernyataan itu datang pada saat Walid Al-Moualem, menteri Suriah untuk urusan luar negeri, membahas perdebatan pada sidang ke-66 Majelis Umum PBB, yang memasuki hari kelima di New York, Senin. "Saya yakinkan anda bahwa rakyat kita memutuskan untuk menolak segala bentuk intervensi asing dalam urusan internal mereka," kata Al-Moualem.
"Kami akan terus mengejar keamanan dan stabilitas." Dia mengatakan, dalam beberapa bulan Suriah Al-Moualem akan "melanjutkan dalam melaksanakan program reformasi komprehensif melalui dialog nasional."
"Dari mimbar ini, saya menyerukan kepada negara-negara yang melakukan kampanye tidak adil terhadap Suriah untuk mempertimbangkan kembali posisi mereka," kata Al-Moualem.
"Kepada mereka saya katakan orang Suriah akan menggagalkan rencana anda."
Suriah telah dikoyak oleh enam bulan kerusuhan yang menyalahkan pada konspirasi asing dan preman bersenjata.
Sebuah pernyataan PBB baru-baru ini menyebutkan jumlah warga sipil yang tewas selama enam bulan terakhir di Suriah mencapai 2.600.
Sementara itu, menteri luar negeri Suriah berterima kasih kepada semua negara yang "berdiri di samping rakyat kita dalam krisis ini, mencegah setiap kerugian yang bisa menimpa kepentingan mereka dan mendorong mereka untuk mengejar aspirasi mereka."