REPUBLIKA.CO.ID, Uni Eropa mengkritik ekspansi ilegal pemukiman Zionis di wilayah Palestina yang didudukinya. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton Selasa (27/9) mengatakan bahwa rencana Israel untuk membangun 1.100 unit permukiman baru ilegal di Timur al-Quds (Yerusalem) merusak perundingan dengan Palestina.
Ashton juga mengungkapkan penyesalan mendalam atas kegiatan perluasan pemukiman yang berkelanjutan itu. Sementara itu, ketua Juru Runding Palestina Saeb Erekat menggambarkan rencana terbaru Israel menutup pintu perundingan dengan Palestina.
Victoria Nuland, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, juga menyatakan kekecewaan atas keputusan baru Tel Aviv.
Pada September 2010 lalu, Israel kembali melakukan perluasan pemukiman ilegal di Palestina setelah pembekuan pembicaraan 10 bulan. Keputusan itu mendorong Otoritas Ramallah memutus pembicaraan dengan Tel Aviv yang disponsori AS.
Pemimpin Otorita Ramallah Mahmoud Abbas Ahad (25/9) mengungkapkan bahwa pembicaraan baru dengan rezim Israel tidak akan dimulai kembali, kecuali Tel Aviv menghentikan perluasan pemukiman ilegal Zionis.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengesampingkan ancaman itu, dengan mengatakan "tidak perlu lagi moratorium pembangunan pemukiman."