Rabu 28 Sep 2011 22:54 WIB

Demi Derasnya Investor, Singapura Minta RI Contek Cina

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Menteri Muda Urusan Luar Negeri Singapura, Masagos Zulkifli, mengatakan Indonesia akan lebih menarik di mata investor luar negeri jika mengikuti Cina yang menghormati dan memberikan kepastian hukum kepada para pelaku bisnis.

"Tanpa kepastian, sulit bagi investor," katanya kepada wartawan Indonesia yang mengunjungi Kementerian Luar Negeri Singapura sebagai rangkaian kegiatan program kunjungan ke negara itu, Rabu (28/9).

Karenanya, menurut Masagos Zulkifli, kepastian hukum itu sangat penting. Dipandang dari potensi ekonomi dan sumber daya manusia yang dimiliki, Indonesia bahkan berpotensi besar menjadi negara besar.

"Bahkan suatu hari nanti, Indonesia bisa menjadi seperti Amerika Serikat. Saya sangat percaya itu," kata menteri yang pernah tinggal di Ujung Pandang (kini Makassar) dari 1996 hingga 1998 itu.

Berdasarkan pengalamannya berinteraksi dengan banyak orang Indonesia selama ini, termasuk saat bekerja di Indonesia untuk sebuah perusahaan telekomunikasi Singapura, Masagos Zulkifli mengatakan, tenaga kerja Indonesia umumnya lebih baik dari pekerja manapun di dunia dipandang dari aspek penguasaan teknik.

Di samping itu, Indonesia juga punya banyak sumber daya manusia berusia muda dan produktif dibandingkan banyak negara lain di dunia, kata menteri yang juga anggota Parlemen Singapura dari Partai Aksi Rakyat (PAP) kelahiran 16 April 1963 ini.

Sehari sebelumnya, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Teo Ser Luck juga sempat menyinggung tentang pentingnya kesadaran akan besarnya potensi ekonomi Indonesia terus ditumbuhkan di kalangan pebisnis luar negeri, termasuk Singapura.

Menteri kelahiran 8 Juni 1968 ini mengatakan, potensi perekonomian Indonesia sangat besar namun kesadaran para pengusaha negaranya tentang peluang bisnis di sana harus terus ditumbuhkan melalui kerja sama di tingkat pemerintah maupun antar komunitas bisnis kedua negara.

Untuk meningkatkan daya tarik Indonesia di mata para pengusaha Singapura, Teo Ser Luck juga memandang penting ketersediaan mitra-mitra dagang dan kepastian berjalannya nilai-nilai pemerintahan yang bersih di Indonesia.

Terkait dengan peta negara-negara tujuan investasi Singapura, Manajer Humas International Enterprise (IE) Singapura, Janissa NG, sebelumnya mengatakan, Indonesia menduduki urutan ketiga terbesar setelah Cina dan Malaysia dengan total nilai investasi 26,3 miliar dolar Singapura.

Dilihat dari realisasi investasi asing langsung (FDI) Singapura di Indonesia, ia mengatakan, nilainya mencapai 6,5 miliar dolar Singapura dengan 530 proyek pada 2010. "Singapura merupakan sumber utama FDI bagi Indonesia," katanya.

Selain Indonesia, lima negara lain yang menjadi tujuan utama FDI Singapura adalah Cina, Malaysia, Hong Kong (Cina), Thailand dan India dengan total nilai investasi mencapai 58,1 miliar dolar Singapura (Cina), 28,1 miliar dolar (Malaysia), 21,5 miliar dolar (Hong Kong), 19,5 miliar dolar (Thailand) dan 8,7 miliar dolar (India), katanya.

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement