REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH - Lebih dari 100 orang Kamboja, hampir separuh dari mereka anak kecil, telah tewas akibat banjir terburuk di negeri itu dalam satu dasawarsa, kata seorang pejabat urusan bencana Kamis (29/9).
Hujan lebat, yang telah mengakibatkan air sungai Mekong meluap, telah menewaskan sedikitnya 105 orang, termasuk 47 anak kecil, sejak pertengahan Agustus, kata Keo Vy, juru bicara Komite Nasional Urusan Penanganan Bencana.
Puluhan ribu hektare tanaman padi telah terendam. Lebih dari 17.000 keluarga harus diungsikan ke daerah yang lebih tinggi di 12 provinsi di seluruh negeri tersebut, ia menambahkan.
"Kerugian sangat serius tahun ini," kata Keo Vy, sebagaimana dikutip AFP di Jakarta, Kamis (29/9) malam. Keo Vy mengatakan kerugian tersebut hanya dikalahkan oleh banjir yang terjadi selama musim hujan pada 2000, ketika lebih dari 340 orang tewas.
Hampir 200 wisatawan, termasuk orang asing, diungsikan melalui udara dari kompleks kuil yang terkenal di Kamboja, Angkor Wat, pekan lalu, setelah satu jalan ke salah satu peninggalan kuno itu terputus akibat banjir bandang. Di negara tetangga Kamboja, Thailand, hampir dua bulan banjir parah telah menewaskan lebih dari 170 orang.