Jumat 30 Sep 2011 14:15 WIB

'Berpakaian Seperti Wanita' dan Ketahuan, Jubir Qaddafi, Moussa Ibrahim, Tertangkap

Moussa Ibrahim, juru bicara Moammar Qaddafi
Foto: AP
Moussa Ibrahim, juru bicara Moammar Qaddafi

REPUBLIKA.CO.ID, SIRTE - Corong suara Moammar Qaddafi, Moussa Ibrahim akhirnya tertangkap oleh pemberontak saat berkendara di dekat kota Sirte. Kabar itu dilaporkan oleh komandan militer pemberontak.

Ibrahim selama ini menjadi jurubicara rezim Qaddafi, kerap menguliahi dan berbicara kasar terhadap media asing di Hotel Rixos di Tripoli, ketika pasukan pemberontak mulai melakukan perlawanan terhadap otoritas rezim dan bergerak menuju ibu kota.

Ia terus mengeluarkan pernyataan meski setelah melarikan diri saat pasukan pemberontak mendekat. Awal bulan ini pun ia masih sempat menyiarkan pernyataan yang berbunyi, "Kami telah memutuskan apakah menang atau menjadi martir dengan keberanian seperti saudara, putra, wanita dan anak kami. Kami akan terus berjuang hingga memperoleh kemenangan."

Para komandan dari Dewan Transisi Nasional mengatakan pejuang dari Misrata memergoki ia di dalam sebuah mobil tak jauh dari pinggir kota Sirte, tempat kelahiran Qaddafi dan lalu menangkapnya. Menariknya muncul laporan awal, meski tak terkonfirmasi, bahwa ia ditangkap saat menyaru sebagai wanita dengan mengenakan abaya.

Kepala Brigade Zintan dari (TNC), Mustafa bin Dardef, mengatakan bahwa pejuang Misrata mengontaknya dan memberi informasi bahwa Moussa Ibrahim telah ditangkap. Komandan lain, Mohammed al-Marimi juga mengonfirmasi bahwa Ibrahim telah ditahan di penjara.

"Moussa Ibrahim ditangkap oleh pejuang Misrata ketika berkendara di luar Sirte," ujar al-Marimi. Penangkapan terjadi ketika pasukan pemberontak yang menyerang Sirte tengah melakukan pertempuran sengit untuk merebut bandara udara kota tersebut.

Baru sepekan lalu Ibrahim dikutip oleh televisi Al Rai berbasis di Damaskus dan menyeru para pejuang yang masih setia pada Qaddafi untuk terus bertahan menghadapi pasukan pemberontak. Ia mengutuk pemberontak sebagai pengkhianat dan menuduh NATO menggunakan persenjataan sebagai genosida.

sumber : The Idependent
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement