Ahad 02 Oct 2011 13:47 WIB

Khamenei Yakin PBB Tolak Tawaran Palestina

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: Chairul Akhmad
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Foto: AP
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

REPUBLIKA.CO.ID, IRAN – Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei yang menentang usulan Israel-AS untuk membagi wilayah Palestina, menyatakan tawaran Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB pasti gagal.

Dalam pidatonya, Sabtu (1/10) lalu, Khamenei tidak dapat menerima rencana membagi wilayah Palestina. "Tuntutan kami adalah kemerdekaan bagi Palestina, bukannya bagian dari Palestina. Setiap rencana untuk membagi-bagi Palestina benar-benar ditolak. Palestina terbentang dari Sungai Yordania hingga Laut Mediterania, tidak kurang dari itu," kata Khamenei dalam pidatonya dalam Konferensi Pro-Palestina di Teheran.

Kepada rakyat Palestina, Khamenei mengingatkan bahwa mereka tidak seharusnya membatasi diri untuk merambah pemukiman ke Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza sehingga secara implisit menyadarkan Israel bahwa semua tanah itu milik Palestina.

Pidato Khamenei ini menimbulkan reaksi keras dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. "Pernyataan kebencian dari rezim Ayatollah dengan niat menghancurkan negara Israel memperkuat keinginan pemerintah untuk memenuhi keamanan warga Israel dan permintaan atas pengakuan terhadap Israel sebagai negara Yahudi," kata Netanyahu.

Dua pekan lalu, Presiden Paletina Mahmoud Abbas telah mengajukan permintaan ke Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengakui negaranya sebagai negara merdeka, yang dicaplok Israel pada perang 1967. Tetapi permintaan ini mendapat tentangan keras Israel dan Amerika Serikat, yang menyatakan tidak ada jalan lain untuk negosiasi damai secara langsung.

Tetapi Abbas melihat tidak ada gunanya melanjutkan pembicaraan jika saat itu pemerintah Israel terus melanjutkan pembangunan pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Israel pun menyebut Khamenei sebagai 'tumor kanker' yang harus disingkirkan.

Konferensi di Teheran dihadiri oleh para pemimpin senior Palestina, termasuk pemimpin Hamas yang berbasis di Suriah, Khaled Meshaal. "Perlawanan" adalah satu-satunya pilihan yang tersisa bagi rakyat Palestina," kata Meshaal dalam pertemuan tersebut.

sumber : Aljazeera

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement