Ahad 02 Oct 2011 15:15 WIB

Hillary Minta Mesir Hormati Hak-hak Negara dan Rakyat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengharapkan pemerintah baru Mesir menghormati hak-hak sipil rakyat dari berbagai kelompok politik dan pandangan agama, dalam wawancara yang disiarkan Sabtu.

"Anda menginginkan satu Mesir di mana rakyat bebas untuk berpandangan baik itu liberal, fundamentalis, konservatif maupun progresif, tetapi menunjukkan penghargaan pada negara, pada institusi-institusi negara dan hak rakyat. Dan apa yang saya lihat anda telah berusaha ke arah itu dan bergerak maju," kata Hillary kepada stasiun televisi Al Hayat Mesir.

Menjawab pertanyaan bagaimana ia melihat penampilan para penguasa militer sementara dalam transisi menuju demokrasi, Hillary tidak menjawab dengan tegas.

"Saya mengharapkan mereka memenuhi janji-janji yang mereka buat kepada rakyat Mesir karena anda tidak dapat memiliki pemerintah yang demokratis kecuali anda harus melakukan pemilihan yang bebas, adil, transparan yang kemudian mmeberikan kekuasaan kepada rakyat untuk memilih," kata Hillary dalam wawancara yang dilakukan Kamis itu.

"Ini adalah apa yang kami harapkan terjadi, dan tentu, kami akan menyatakan kekhawatiran kami jika kami tidak melihat itu terwujud. Tetapi ada satu rencana kami yakin harus dilakukan," tuturnya.

Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata, yang mengambil alih kekuasaan ketika presiden Hosni Mubarak digulingkan Februari lalu, Sabtu sepakat untuk mengamendemen undang-undang baru untuk memungkinkan partai-partai politik mengajukan para calon bagi sepertiga kursi yang dicadangkan untuk kandidat independen, kata kantor berita MENA.

Keputusan itu dibuat setelah satu pertemuan antara kepala staf militer Sami Enan dan para anggota Koalisi Demokrasi, yang menghimpun belasan kelompok politik termasuk Ikhawanul Muslimin yang brpengaruh dan partai liberal Wafd.

Kelompok yang ikut pertemuan tiu -- dan belasan kelompok lainnya-- berkeberatan dengan Pasal 5 yang menetapkan bahwa dua pertiga kursi diberikan pada satu sistem partai yang terdaftar dan sisanya dicadangkan untuk kelompok independen.

Hillary ketika ditanya wartawan Al-Hayat apakah Washington akan bekerja sama dengan partai-partai politik Islam jika mereka terpilih.

"Kami akan bersedia dan akan membuka kerja sama dengan satu pemerintah yang para wakilnynya berjanji tidak akan melakukan kekerasan, yang berjanji menghormati hak asasi manusia, yang berjanji melaksanakan demokrasi yang saya kira itu apa yang diharapkan para pengunjuk rasa di Taman Tahrir," bebernya.

"Kami mengharapkan bahwa siapapun yang ikut pemilu, dan tentu siapapun yang terpilih dan duduk dalam parlemen, ikut duduk dalam pemerintah,agar berjannji untuk membuat Mesir membuka pintu bagi semua rakyat Mesir apapun pandangan politik dan agama mereka," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement