REPUBLIKA.CO.ID,Menyusul veto Rusia dan Cina terhadap draf resolusi anti-Suriah yang diusulkan Barat, Duta Besar Amerika untuk PBB, Susan Rice, meluapkan kemarahannya lalu meninggalkan sidang.
IRNA melaporkan, televisi France 24 dalam laporannya menyebutkan, para delegasi Amerika Serikat dan Rusia secara tidak langsung terlibat perang verbal. Setelah veto dari Rusia dan Cina, Rice mengatakan, "Amerika Serikat tidak akan alami atas hal [kegagalan] ini."
Rice yang negaranya praktis mengubah Dewan Keamanan PBB sebagai sarana untuk merealisasikan tujuan-tujuan ilegalnya, mengatakan, "Para demonstran Suriah hari ini menyaksikan negara mana yang mendukung mereka dan yang tidak mendukung mereka."
Tanpa menyinggung serangan militer terhadap Suriah, Rice mengklam bahwa tujuan resolusi usulan Barat itu adalah mencegah penjualan senjata kepada pemerintah Suriah oleh sejumlah negara. Secara implisit, Rice menuding Rusia dan CIna ingin menjual senjata dan menjalin kerjasama ekonomi dengan pemerintah Suriah.
Amerika Serikat merupakan negara penjual senjata terbesar di dunia, dan negara-negara lain berada jauh di belakang Amerika.