Kamis 06 Oct 2011 07:33 WIB

Capres Mesir Minta Peralihan Kekuasaan Dilaksanakan April

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Enam calon presiden Mesir mengimbau kepada militer yang berkuasa pada Rabu untuk menyerahkan kekuasaan kepada presiden terpilih pada akhir April, setelah jadwal pemilihan parlemen dipersingkat.

Kandidat dari kelompok Islamis Salim al-Awa membacakan pernyataan yang ditandatangani oleh para calon atau wakil mereka, yang menyerukan pemilihan presiden pada 1 April dan bagi militer untuk menyerahkan "kekuasaan kepada presiden terpilih pada 20 April." Dua kandidat, mantan Ketua Liga Arab Amr Mussa dan mantan hakim

Hisyam Bastawisi, mendelegasikan kepada para wakil mereka dalam konferensi pers yang mengumumkan tuntutan itu.

Calon liberal Mohammed ElBaradei tidak menghadiri atau menandatangani pernyataan tersebut, yang membawa nama tiga calon Islam - Abdel Monseim Abol Fotuh, Awa dan Hazem Abu Ismail - dan pemain sayap kiri Hamdeen Sabahi.

Pernyataan itu juga ditandatangani oleh Bastawisi dan Mussa, yang menyatakan telah menyetujui tentang tanggal yang ditetapkan oleh para calon presiden bagi pemilihan parlemen.

Pernyataan itu juga menyerukan parlemen memperpendek secara berturut-turut pemilihan parlemen dan pemilihan senat, yang pihak militer telah katakan akan dimulai pada 28 November dan berakhir sampai dengan putaran terakhir pemilihan senat pada 11 Maret.

Awa merekomendasikan sebaliknya bahwa putaran terakhir pemilihan akan diselenggarakan pada 30 Januari.

Pihak militer, yang mengambil alih negara itu setelah pemberontakan populer menggulingkan Presiden Hosni Mubarak pada Februari, awalnya menjanjikan enam bulan periode transisi.

Namun serah terima telah menjadi penuh dengan ketidakpastian karena meningkatnya seruan kepada militer untuk menyatakan jadwal yang jelas bagi transfer kekuasaan. Menurut jadwal yang diumumkan oleh militer, panitia akan

merancang sebuah konstitusi baru untuk menggantikan pemilu legislatif era Mubarak dan baru kemudian diselenggarakan pemilihan presiden.

Komite memiliki waktu sampai enam bulan untuk menyelesaikan tugasnya, yang berarti pemilihan presiden mungkin tidak akan diselenggarakan hingga akhir Agustus.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement