Kamis 06 Oct 2011 10:21 WIB

Inilah Penyakit yang Membuat Steve Jobs 'Menyerah'

Steve Jobs
Foto: AP
Steve Jobs

REPUBLIKA.CO.ID,

SAN FRANCISCO - meski tak mau menjelaskan secara terbuka, di akhir hayatnya Steve Jobs berjuang melawan bentuk yang jarang dari kanker pankreasnya selama bertahun-tahun. Ia menjalani serangkaian perawatan yang intensif dan agresif, termasuk transplantasi hati, dan bertahan hidup lebih lama dari orang lain dengan penyakit ini.

Menilik riwayatnya maju dan mundur dari pucuk pimpinan CEO sebanyak tiga kali, ia tujuh tahun berjuang melawan penyakit ini. Para pakar kesehatan menyatakan, apa yang dialaminya di luar dari biasanya dan menunjukkan kemajuan menggembirakan di bidang kedokteran.

"Saya rasa kita tidak akan berbicara tentang berapa tahun tambahan tambahannya," kata Zev Wainberg, seorang ahli onkologi pencernaan pada UCLA Jonsson Cancer Center.

Jobs menderita tumor pankreas neuroendokrin, yang hanya dijumpai sekitar 5 persen dari 43 ribu kanker pankreas didiagnosis setiap tahun. Umumnya, tumorr jenis ini lebih dapat disembuhkan daripada jenis yang lebih umum dari kanker pankreas," kata Margaret Tempero, pakar pankreas pakar di University of California, San Francisco, yang juga mantan presiden American Society of Clinical Oncology. "Sementara, pasien dengan kanker pankreas dalam bentuk paling umum biasanya bisa bertahan hidup kurang dari satu tahun," kata Tempero.

Neuroendokrin tumor, yang timbul dalam memproduksi hormon dalam sel pankreas, biasanya tumbuh jauh lebih lambat, memungkinkan pasien untuk hidup setidaknya dua atau tiga tahun, kata Wainberg.Namun jika tumor tidak benar-benar diberantas, bagaimanapun, kanker akhirnya akan tumbuh lebih cepat dan kondisi penderitanya dapat memburuk secara drastis.

"Orang bisa hidup berdampingan dengan penyakit ini selama bertahun-tahun," ujar Richard Goldberg, seorang ahli dalam tumor neuroendokrin di University of North Carolina-Chapel Hill. "Jika hati mulai gagal, kondisi pasien bisa menurun drastis, dan bahkan menemukan jalan buntu."

Hanya sekitar 10 persen dari orang dengan penyakit metastasis - kanker yang telah menyebar ke seluruh tubuh - bertahan hidup dengan jenis tumor ini, Goldberg mengatakan.

Dengan etos kerja Jobs dan cinta yang kuat pada pekerjaannya, dokter mengatakan keputusannya untuk mengundurkan diri sebagai CEO Apple menunjukkan bahwa ia harus merasa lebih sakit. "Mengingat keinginannya untuk mendominasi, kita boleh berspekulasi bahwa ia tidak bahagia dengan ini," kata James Abbruzzese, ahli kanker pankreas di Houston MD Anderson Cancer Center. Abbruzzese, salah satu spesialis kanker pankreas terkemuka di AS tempat Jobs berkonsultasi soal perawatan dini dalam pengobatan.

Jobs menjalani pengobatan agresif untuk kanker, sejak ia pertama kali mengumumkannya pada tahun 2004. Jobs menjalani operasi transplantasi hati pada 2009."Itu menunjukkan bahwa tumor aslinya telah menyebar dari pankreas ke hati, meskipun operasi dilakukan untuk mengangkatnya," kata Tempero.

Transplantasi hati untuk jenis tumor ini "kadang-kadang berhasil, tapi memerlukan ketelatenan berobat jangka panjang." Pasien yang menerima transplantasi organ harus mengonsumsi obat untuk mencegah tubuh menolak organ baru, kata Tempero. Tapi karena obat ini juga menekan sistem kekebalan tubuh, maka bisa mengakibatkan kanker menyebar ke organ atau bagian tubuh lain.

Dalam kasus yang jarang, transplantasi hati mungkin menyembuhkan kanker pasien, jika belum menyebar ke seluruh tubuh, tambah Abbruzzese.

"Lebih sering, transplantasi membantu mengembalikan fungsi hati yang normal, memberikan pasien beberapa tahun lagi dengan kualitas hidup yang lebih baik," tambah Abbruzzese.

Jenis paling umum dari kanker pankreas, bagaimanapun, terkait dengan merokok dan obesitas, dan mungkin terlalu banyak konsumsi daging merah dan lemak. Mereka yang berisiko lebih besar adalah pria Afrika-Amerika, orang tua dari 50 tahun, penderita diabetes, dan orang-orang dengan riwayat keluarga kanker pankreas. Peradangan kronis pada pankreas dan paparan bahan kimia tertentu juga dapat menyebabkan munculnya penyakit ini.

Para peneliti juga sedang mencari gen yang mungkin terlibat. Pada bulan Januari, para ilmuwan di Johns Hopkins University di Baltimore mengumumkan bahwa mereka telah memecahkan kode genetik, atau genom dari tumor neuroendokrin, yang mereka harap akan mengarah pada pengobatan yang lebih baik.

Food and Drug Administration telah menyetujui dua obat baru untuk tumor neuroendokrin, sunitinib dan everolimus, tahun ini.

Steve Jobs bukan pesohor pertama yang menyerah pada kanker pankreas.

Aktor Patrick Swayze meninggal karane jenis yang lebih umum dari kanker pankreas pada tahun 2009, juga  bintang opera Luciano Pavarotti pada tahun 2007. Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg juga memiliki kanker pankreas.

sumber : USA Today
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement