Rabu 12 Oct 2011 08:40 WIB

Pauskan Khusus AS-Inggris Bebaskan Kapal Italia dari Perompak Somalia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pasukan khusus Inggris dan Amerika Serikat pada Selasa membebaskan sebuah kapal Italia dengan 23 awak, yang telah dibajak oleh perompak di lepas pantai Somalia, kata kementerian pertahanan dan kementerian luar negeri Italia.

"Kapal itu telah bebas ... berkat intervensi bersama dua kapal dari angkatan laut AS dan Inggris" yang beroperasi sebagai bagian dari operasi anti-pembajakan NATO, Perisai Lautan, kata kemlu Italia dalam sebuah pernyataan.

Para perompak, yang dikatakan jumlahnya 11 orang, "telah menyerahkan diri mereka dan sekarang ditahan dalam tahanan", kata pernyataan itu.

Seorang juru bicara Markas Besar Komando Maritim Aliansi NATO di Northwood di Inggri memastikan bahwa operasi NATO telah berlangsung di lepas pantai Somalia, tapi menolak mengatakan pasukan negara-negara mana yang terlibat.

Kapal barang M/V Montecristo ditangkap sekitar 620 mil laut di timur pantai Somalia, Senin, dengan awak tujuh warga Italia, 10 Ukraina dan enam warga India di atas kapal itu. Kapal itu sedang dalam perjalanan dari Liverpool ke Vietnam dengan barang besi potongan ketika dibajak.

Sebelumnya pada Selasa, asosiasi pemilik kapal Italia Confitarma mengumumkan bahwa mereka telah menandatanani protokol dengan kementerian pertahanan yang akan memungkinkan pasukan militer melakukan perjalanan di atas kapal-kapal di wilayah berbahaya untuk melindungi mereka dari perompak.

Protokol itu mempertimbangkan bahwa 10 tim dari enam marinir Italia akan siap ditempatkan di kapal-kapal yang berlayar di wilayah yang berisiko. Perompak telah membajak beberapa kapal Italia tahun ini.

Pada 21 April, perompak Somalia membajak kapal kargo Italia yang menuju ke Iran dengan 21 awak, termasuk enam warga Italia, di Laut Arab dekat Oman.

Dan pada Februari, perompak yang memegang peluncur roket menyita sebuah tanker minyak besar Italia dengan awak lima Italia dan 17 India di timur lepas pantai pulau Socotra di Yaman di Lautan Hindia. Setelah serangan itu, Confitarma Iyalia meminta agar kapal-kapal memiliki penjaga bersenjata dalam kapal.

Empat awak kapal Italia yang terakhir dibajak itu sebenarnya juga pengawal keamanan tapi tidak bersenjata, dan bertugas sebagai pengawas bagi potensi serangan, kata media Italia. "Para awak itu menggunakan trik sebuah film, dengan melemparkan botol ke laut dengan pesan SOS di dalamnya.

Menlu Italia Franco Frattini melukiskan pembebasan kapal itu sebagai "operasi penting dalam kolaborasi anti-pembajakan internasional" dan memuji pasukan khusus AS dan Inggris atas keberhasilan misi itu

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement