REPUBLIKA.CO.ID,TEGUCIGALPA - Hujan deras di Amerika Tengah pekan ini memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka dan banyak lagi yang terjebak. Hujan juga menewaskan sedikitnya 45 orang.
Ini merupakan hujan di Guatemala paling parah. Hujan tropis menghantam wilayah tersebut sejak Rabu lalu. Hujan menyebabkan banjir, tanah longsor dan sambaran petir di gugusan negara antara Meksiko dan Amerika Selatan.
Banyak daerah yang terputus saat desa-desa digenangi banjir dan jalan-jalan tersumbat. Hujan perusak yang turun dari Pasifik itu menewaskan 22 orang di Guatemala dan sembilan di Honduras. ''Dua di antaranya tewas disambar petir,'' kata petugas layanan darurat.
Ratusan orang terdampar di atap rumah mereka di Honduras. Terutama di daerah selatan Choluteca dan Valle.
Di El Salvador di mana tujuh orang tewas, Presiden Mauricio Funes menyatakan keadaan darurat. Setidaknya tujuh orang meninggal dan ribuan lainnya dievakuasi di Nikaragua. Tidak ada kematian yang dilaporkan di Kosta Rika, meskipun puluhan keluarga dari masyarakat di pantai Pasifik dan ibu kota San Jose dievakuasi.
Hujan deras terus turun di bagian-bagian Honduras dan Guatemala pada Sabtu. Sementara, curah hujan mulai berkurang di Nikaragua, El Salvador dan Kosta Rika.
Setidaknya empat orang juga tewas di Meksiko sebelumnya ketika badai pekan lalu menghantam dari arah Pasifik. Badai memaksa pelabuhan tersibuk di negara itu menutup kegiatan mereka. Pelabuhan kargo utama Manzanillo kemudian dibuka kembali setelah badai reda.