Ahad 16 Oct 2011 20:00 WIB

Al-Azhar Larang Peredaran Alquran Buatan Cina

Mushaf Alquran (ilustrasi)
Mushaf Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Ulama dan akademisi Al-Azhar melarang peredaran mushaf Alquran buatan Cina di Mesir, karena terdapat kesalahan dalam pencetakan kalam Ilahi tersebut.

Untuk diketahui, Al-Azhar dan para ulamanya telah memposisikan diri sebagai pengawas pencetakan Alquran di Mesir dan sejumlah negara Islam lainnya. Pun demikian, negara-negara Arab dan negara Islam lainnya menjadikan Al-Azhar sebagai referensi dalam pencetakan mushaf Alqur'an.

Paling tidak, mereka akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan para ulama Al-Azhar sebelum mencetak Alquran. Oleh sebab itu, Al-Azhar bersikap tegas dalam soal yang dianggap sensitif di dunia Islam tersebut. Mereka tidak menoleransi kesalahan sekecil apa pun.

Dewasa ini, pencetakan Alquran memasuki era baru. Pencetakan Alquran bukan lagi monopoli negara-negara Islam. Bahkan, Cina—yang notabene negara Komunis—juga terjun dalam bisnis pencetakan Alquran komersial.

Menurut Direktur Penyusunan dan Terjemahan Al-Azhar, Dia'uddin Muhammad, produksi Cina yang murni komersial itu samasekali mengabaikan kesucian Alqur'an. "Terdapat banyak kesalahan cetak dalam mushaf buatan Cina. Inilah yang mendorong Al-Azhar melarang peredarannya di Mesir," ujarnya, sebagaimana dilansir Al-Sharq Al-Awsat, Ahad (16/10).

Ia menambahkan, keputusan melarang peredaran mushaf 'made in' Cina ini muncul karena kertas yang digunakan berkualitas tinggi, sementara harganya sangat murah. "Akhirnya, para importir nakal beramai-ramai mengimpor mushaf tersebut demi meraup untung tanpa memerhatikan kesalahan cetaknya. Padahal kesalahan-kesalahan tersebut tidak bisa ditolerir," tegasnya.

Dia'uddin juga meminta negara-negara Islam untuk bersama-sama menuntut Cina menghentikan produksi mushaf tersebut. Selama ini, kata dia, Cina tak pernah berkonsultasi dengan Al-Azhar dalam hal pencetakan mushaf Alquran. "Mereka hanya peduli dengan keuntungan bisnis, tak peduli dengan pelanggaran ajaran-ajaran agama," tandasnya.

sumber : Al-Sharq Al-Awsat
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement