Kamis 20 Oct 2011 08:11 WIB

Wanita Prancis yang Diculik di Kenya, Tewas di Somalia

REPUBLIKA.CO.ID, rumahnya di kawasan pantai Kenya dan dibawa ke Somalia tewas di tangan penculiknya, kata pemerintah Prancis, Rabu (19/10).

Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, penyebab tewasnya Marie Dedieu (66) belum diketahui, namun kondisi kesehatannya diperkirakan menjadi satu faktor. "Ini tindakan yang sungguh-sungguh barbar, keras dan brutal," kata Menteri Luar Negeri Alain Juppe kepada wartawan.

"Kami mengutuk keras tindakan ini. Kami melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk berusaha membebaskannya, kami berusaha mengirim obat melalui berbagai saluran dan tampaknya kelompok liar ini tidak peduli," katanya.

Pengumuman kematian wanita itu disampaikan ketika jet-jet tempur Kenya mengebom sejumlah posisi gerilyawan Al-Shabaab di Somalia, yang dituduh Nairobi bertanggung jawab atas gelombang penculikan warga asing di Kenya.

Dengan restu pemerintah Somalia dukungan Barat, pasukan Kenya meluncurkan penyerbuan ke Somalia untuk memburu Al-Shabaab dan mengklaim telah membunuh puluhan gerilyawan dari kelompok tersebut.

Senin (17/10), Al-Shabaab membantah tuduhan Kenya bahwa mereka mendalangi sejumlah penculikan warga asing di negara tersebut akhir-akhir ini.

"Harakat Al-Shabaab Al-Mujahidin dengan ini membantah tegas semua tuduhan mengenai penculikan wisatawan dan pekerja bantuan dari dalam wilayah Kenya," kata kelompok gerilya muslim garis keras itu dalam sebuah pernyataan.

"Tuduhan yang dilontarkan pemerintah Kenya mengenai penculikan akhir-akhir ini tidak berdasar dan... tidak didukung bukti-bukti yang membenarkan. Itu tidak dilakukan oleh Harakat Al-Shabaab Al-Mujahidin" kata kelompok itu.

Al-Shabaab menuduh pemerintah Kenya menggunakan isu penculikan sebagai dalih untuk melakukan penyerbuan ke Somalia.

Dalam waktu kurang dari sebulan, seorang wanita Inggris dan seorang wanita Prancis diculik dari kawasan wisata pantai Kenya dalam dua insiden terpisah, yang merupakan pukulan besar bagi industri pariwisata di Kenya.

Kamis (13/10), dua wanita pekerja bantuan asal Spanyol diculik dari kamp pengungsi Dadaab, Kenya, kamp terbesar di dunia yang menjadi tempat bagi sekitar 450.000 pengungsi yang sebagian besar orang Somalia yang menyelamatkan diri dari kekeringan, kelaparan dan perang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement