REPUBLIKA.CO.ID, SIRTE, LIBYA - Pejabat di Pemerintahan Transisi Libya menegaskan kebenaran kabar bahwa Moammar Qaddafi telah tertangkap oleh pasukan Dewan Transisi Nasional (NTC). Bahkan, Qaddafi yang sudah memimpin Libya selama 42 tahun tersebut kemungkinan terbunuh.
Kepastian itu didapat setelah tentara NTC memenangi peperangan panjang selama seminggu di kampung halaman Qaddafi, yakni Sirte, pada Kamis (20/10) pagi. Namun ditegaskan kembali, sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pemimpin senior di Libya itu.
NATO mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan serangan udara terhadap iring-iringan mobil yang ditumpangi para loyalis Qaddafi pada Kamis pagi, yang mencoba keluar dari Sirte. Namun, belum dapat dipastikan apakah Qaddafi berada dalam konvoi tersebut atau kemungkinan terbunuh dalam penangkapan.
Menteri Informasi Mahmoud Shammam mengatakan dirinya telah mengkonfirmasikan bahwa Qaddafi telah tewas oleh para tentara NTC. Para tentara NTC juga mengklaim telah melihat jenazah Qaddafi.
Terkait hal tersebut, ia mengharapkan perdana menteri dapat mengkonfirmasikan kematian Qaddafi secepatnya kepada publik dan mencatat laporan terbaru tersebut sebelum memberikan konfirmasi 100 persen terkait kematian Qaddafi.