Jumat 21 Oct 2011 10:36 WIB

Detik-Detik Terakhir Kehidupan Muammar Qaddafi (3): Diberondong Lagi Saat Berada dalam Ambulans

Muammar Qaddafi melemah. Lukanya banyak mengucurkan darah
Foto: Associated Press
Muammar Qaddafi melemah. Lukanya banyak mengucurkan darah

Laporan seputar keadaan terakhir Muammar Qaddafi tetap keruh. Sejumlah sumber menyatakan dia tewas diberondong saat melarikan diri. Namun beberapa saksi mata menyatakan, Qaddafi masih hidup, bahkan bisa berjalan kendati berlumuran darah, saat ditangkap.

REPUBLIKA.CO.ID, SIRTE - Setelah penangkapannya, Qaddafi ditempatkan dalam sebuah ambulans - yang lain menyebut truk - menuju kota Misrata. Saksi mengatakan bahwa ia menyerahkan diri dan bisa berjalan tegak, kendati tubuhnya terluka.

Namun, Perdana Menteri Mahmoud Jibril mengatakan dalam konferensi pers pada hari Kamis bahwa Qaddafi tidak terluka terlalu serius ketika dikeluarkan dari gorong-gorong dan ditempatkan di ambulans.

"Gaddafi diambil keluar dari pipa pembuangan ... ia tidak menunjukkan perlawanan Ketika kami mulai bergerak. Dia terkena peluru di lengan kanan dan ketika mereka menempatkan dia di sebuah truk ia tidak memiliki cedera lainnya," kata Jibril.

Damun di tengah jalan, iring-iringan mobil yang membawa Qaddafi diberondong. Baku tembak pecah di pertengahan transportasi.

"Ketika mobil itu bergerak, terjadi baku tembak antara kaum revolusioner dan pasukan Qaddafi di mana Qaddafi kemudianterkena peluru di kepala," katanya. Hingga kini, dokter forensik belum bisa memastikan  apakah peluru itu datang dari kaum revolusioner atau dari pasukan Qaddafi.

Jibril berkata Gaddafi meninggal beberapa menit sebelum mencapai rumah sakit.

Meskipun tidak jelas apa yang terjadi sesudahnya, rekaman video amatir menunjukkan diduga ia ditembak oleh seorang pejuang NTC. Gambar menunjukkan ia  diseret di lantai dalam kondisi tertelungkup, kemudian di balik dan orang-orang bersorak gembira.

Jazad Qaddafi kemudian diangkut ke truk dan dibawa ke sebuah lokasi yang dirahasiakan. "Jenazahnya bersama unit kami di dalam mobil dan kami membawanya ke tempat rahasia untuk alasan keamanan," kata Mohamed Abdel Kafi, seorang pejabat NTC di kota Misrata.

Ironi akhir kehidupan Gaddafi, yang penuh dengan anekdot eksentrik dan ironis itudikenang pemberontak yang sering dicela Qaddafi sebagai "tikus".

"Dia memanggil kita tikus, tapi lihat di mana kami menemukannya," kata Ahmed al-Sahati, pemuda 27 tahun, berdiri di samping sebuah pipa drainase di mana mantan pemimpinnya ditemukan.

sumber : Al Jazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement