Jumat 21 Oct 2011 15:19 WIB

Komentar Kontroversial Qaddafi: Saya Mati Sebagai Martir (4)

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Koloner Moammar Qaddafi
Foto: ultimahoradiario.com.ar
Koloner Moammar Qaddafi

REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - Mantan pemimpin Libya, Moammar Qaddafi, merupakan sosok eksentrik lewat penampilan dan komentarnya. Dia salah satunya berbicara tentang kematiannya sendiri.

Berikut pernyataan Qaddafi seperti dikutip mirror.co.uk, Jum'at (21/10):

1) Perjuangan kulit hitam telah sukses mengalahkan rasisme. Tuhan yang menciptakan warna. Obama, putra dari Kenya dan seorang putra Afrika, telah berhasil di Amerika Serikat. Pernyataannya saat menutup pidato sambutannya di KTT Uni Afrika (4 Februari 2009).

 

2) Perompak Somalia adalah respon terhadap negara-negara Barat yang serakah menyerbu dan mengeksploitasi sumber daya air Somalia secara ilegal. Ini bukan pembajakan, itu adalah pertahanan diri. Itu adalah aksi melindungi anak-anak Somalia. Keterangan di markas Uni Afrika (5 Februari 2009).

 

3) Saya tidak akan meninggalkan negeri ini. Aku akan mati sebagai seorang martir di akhir. Aku akan tetap menjadi penantang. Muammar adalah Pemimpin Revolusi sampai akhir waktu. Pidatonya di televisi (22 Februari 2011).

 

4) Kami akan bertarung di tiap-tiap lembah, di setiap jalan, di setiap oasis, dan setiap kota. Kami tidak akan menyerah lagi, kami bukan perempuan, kami akan terus berjuang. Rai TV (1 September 2011).

 

5) Aku memanggil pria dan wanita Libya untuk pergi ke alun-alun dan jalan-jalan di semua kota. Pergi dengan damai dan berani. Bangkit, pergi ke jalanan, dan mengibarkan bendera hijau kita ke langit. ...

Jangan takut pada siapa pun. Anda adalah orang-orang terpilih. Anda memiliki hak di sisi anda. Anda adalah orang-orang yang sah dari tanah ini. Rai TV (20 September 2011).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement