REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK--Banjir di Thailand diperkirakan memasuki wilayah ibu kota Bangkok pada Jumat malam dan pemerintah tengah berupaya untuk mengalirkan air ke laut melalui wilayah pinggiran timur dan barat ibu kota Thailand itu.
Sementara itu, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra telah memerintahkan Kementerian Pertahanan dan tentara untuk melindungi beberapa tempat penting termasuk Istana Negara, garis pelindung banjir, sejumlah unit utilitas, serta Bandar Udara Suvarnabhumi dan Don Mueang.
Yingluck mengatakan bahwa langkah tersebut perlu diambil guna mempercepat operasi bantuan kemanusiaan. Ia menambahkan bahwa pemerintah telah berupaya untuk mengalirkan air yang menyebabkan banjir bandang di pusat wilayah pertanian, yang berada di tepi kota Bangkok.
Banjir itu merupakan bencana terburuk setidaknya dalam lima tahun terakhir. Sejumlah 342 orang dikonfirmasi telah tewas dan dua orang lain dinyatakan hilang dalam banjir yang menenggelamkan bagian utara negara itu selama tiga bulan.
Perdana Menteri Thailand itu juga telah meminta sebuah undang-undang bencana alam khusus, yang memberikan otoritas penuh untuk menjalankan rencana bantuan kemanusiaan atas bencana alam itu secara nasional.
Hukum yang ditetapkan pada 2007 itu, memberikan otoritas penuh kepada perdana menteri untuk memerintah pejabat di negeri itu. Mereka yang menolak untuk mengikuti perintah bisa dituntut atas tuduhan kelalaian dalam bertugas. Undang undang itu menjadikan perdana menteri sebagai penanggung jawab operasi bantuan bencana.