Sabtu 22 Oct 2011 11:03 WIB

Ahad, Libya Umumkan Kebebasan di Benghazi

Rakyat Libya berkumpul di Benghazi, Ahad (21/8). Oposisi di Libya sudah mengumumkan berakhirnya rejim Qaddafi. Namun, perlawanan di sejumlah wilayah masih terjadi.
Foto: AP/Alexandre Meneghini
Rakyat Libya berkumpul di Benghazi, Ahad (21/8). Oposisi di Libya sudah mengumumkan berakhirnya rejim Qaddafi. Namun, perlawanan di sejumlah wilayah masih terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Pengumuman resmi bahwa Libya telah dibebaskan dari bekas rezim Muamar Gaddafi dijadwalkan dilakukan pada Ahad, kata seorang pejabat senior dalam pemerintah sementara.

"Pengumuman mengenai pembebasan itu akan diumumkan di Benghazi pada pukul 5.00 waktu setempat (pukul 22.00 WIB) pada Ahad, di pengadilan," katanya, tanpa menyebut nama.

 Pengumuman itu direncanakan dilakukan oleh pemimpin sementara Libya Mustafa Abdel Jalil.

Acara itu di Benghazi, kota kedua Libya, tempat pertama pemberontak bangkit melawan rezim tangan besi itu pada Februari lalu, dan Dewan Peralihan Nasional (NTC), bekas pemberontak yang kini rejim baru Libya, masih bermarkas.

 

PM Libya Mahmud Jibril mengatakan, Kamis (20/10), setelah kematian Gaddafi dan jatuhnya kota kelahirannya Sirte, bahwa pengumuman yang dijanjikan bahwa negara itu pada akhirnya telah bebas direncanakan dilakukan Ahad, atau paling lambat Jumat.

Pengumuman itu akan diikuti dengan pembentukan pemerintah sementara untuk mengawasi penyusunan konstitusi baru dan mengadakan pemilihan bebas setelah empat dasawarsa kediktatoran.

Tapi dengan Seif al-Islam -- salah seorang putera Gaddafi dan putera mahkota dalam waktu lama -- dan kepala intelijennya Abdullah el-Sanussi masih belum ada penjelasannya, para pemimpin NTC menunggu, meskipun sorak-sorai kegirangan berlangsung di kota-kota di negara itu saat berita bahwa orang yang pernah sangat berkuasa di Libya itu telah tewas.

sumber : Antara/AFP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement