REPUBLIKA.CO.ID, MISRATA - Hingga Sabtu (22/10) ratusan warga Libya masih mengantri melihat mayat Qaddafi yang terbunuh pada Kamis (20/10). Akan tetapi luka-luka yang menjadi petunjuk tewasanya Qaddafi telah disembunyikan. Ratusan warga Libya masih bisa melihat jenazah Qaddafi yang diletakkan di atas matras di lantai dalam ruang pendingin sejak Jumat (21/10).

Penjaga jenazah Qaddafi juga membagikan lusinan masker medis berwarna hijau yang dibagikan kepada warga yang masuk ke dalam ruang pendingin untuk melihat jenazah Qaddafi. Hal ini dikarenakan tersebarnya bau yang memenuhi ruang pendingin tempat jenazah Qadafi disimpan.

Berbeda dengan keadaan jenazah Qaddafi Jumat, pada Sabtu jenazah Qaddafi telah tertutup selimut yang membungkus hampir seluruh tubuhnya kecuali bagian kepala hingga wajah yang masih diperlihatkan.

Hal ini bertujuan untuk menyembunyikan luka memar yang terdapat pada tubuhnya dan tanda goresan didadanya yang pada awal ditemukan jenazahnya masih dapat terlihat jelas.

Seorang wartawan Reuters yang berhasil mendekati tubuh Qaddafi mengatakan letak kepala Qaddafi telah berubah ke arah kanan. Sehingga menyebabkan lubang peluru yang terlihat pada sisi kiri wajahnya yang terletak dekat dengan telinga, menjadi tidak dapat terlihat.

Lainnya luka-luka bekas peluru dapat dilihat di dada dan di atas lengan kirinya. Wartwan Reuters mengatakan dia dapat melihat sisa bubuk peluru di sekitar luka tersebut yang memungkinkan Qaddafi tertembak dalam jarak dekat.

Bekas lubang peluru di kepala Qaddafi dan luka-luka lainnya di tubuh Qaddafi lainnya dapat membantu memecahkan teka-teki mengenai sebab terbunuhnya Qaddafi. Perdana Menteri (PM) Libya versi NTC mengatakan Qaddafi tertembak saat terjadi baku tembak di Sirte saat terjadi penangkapan.

Lainnya memperkirakan Qaddafi dibunuh oleh anggota Dewan Transisi Nasional (NTC) saat penangkapan berlangsung. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika