REPUBLIKA.CO.ID, ERCIS – Menteri Dalam Negeri Turki, Idris Naim Sahin, mengatakan sebanyak 270 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,2 skala richter di Turki.
“Sedangkan warga yang mengalami luka-luka akibat gempa jumlahnya lebih dari 1.000 orang,” katanya, pada Senin, (24/10).
Sahin memperkirakan, jumlah korban meninggal akibat gempa akan meningkat. Hal itu terlihat dari perkembangan jumlah korban yang ditemukan oleh para penyelamat. "Namun, jumlah korban mungkin sangat besar dan dalam jumlah yang mengerikan,” katanya.
Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengatakan, hampir semua rumah yang terbuat dari bata di Ercis runtuh akibat gempa. “Gempa tersebut juga terasa di sebagian Iran dan Armenia,” katanya.
Wakil Perdana Menteri Turki Besir Atalay menambahkan, sebanyak 239 orang tewas akibat gempa dan ribuan orang lainnya luka-luka.
Pemerintah Turki akan memberikan bantuan berupa pinjaman berjangka kepada para korban. Dengan pinjaman berjangka tersebut maka warga bisa memperbaiki bangunan-bangunan bagi kepentingan bisnis di wilayah yang terkena gempa.
Mereka juga meminta warga untuk menjauh dari rumah-rumah yang rusak berat. Hal itu perlu dilakukan agar warga tidak terluka jika tiba-tiba rumah mereka yang rusak, runtuh.
Saat ini di Turki sudah terdapat tim penyelamat yang berjumlah sekitar 1.275 orang. Mereka berasal dari 38 provinsi di Turki. Tentara juga diturunkan untuk membantu melakukan penyelamatan dan pencarian korban gempa yang belum tertolong.
Sementara para penyelamat menolong orang-orang yang terjebak dalam reruntuhan, kelompok-kelompok bantuan seperti Palang Merah Internasional membangun tenda, rumah sakit sementara, dan dapur umum.
Mereka berusaha membantu warga yang kehilangan rumah akibat gempa atau warga yang takut tidur di dalam rumah. Warga juga terlihat banyak yang mulai mendirikan tenda di luar rumah karena takut terjadi gempa susulan.