REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Afrika Selatan pada Selasa memberikan dukungannya pada upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-bangsa dan meminta pada badan internasional itu untuk menyelesaikan upaya tersebut dengan cepat.
"Afrika Selatan menanti-nanti, lebih cepat (lebih baik) ketimbang lebih lambat, untuk menyambut baik Palestina sebagai negara ke-194 PBB," kata pemerintah Afrika Selatan dalam sebuah pernyataan.
"Afrika Selatan ingin menegaskan kembali keyakinannya: bahwa Palestina adalah sebuah negara, bahwa Palestina adalah negara yang cinta perdamaian dan mampu melakukan kewajiban-kewajibannya berdasar Piagam PBB."
Presiden Palestina Mahmud Abbas telah membuat permintaan bersejarah yang mendapat sambutan sorak-sorai sambil berdiri di Majelis Umum PBB pada September lalu. Dewan Keamanan yang memiliki 15 anggota telah menahan upaya itu di komisi keanggotaan khusus untuk memberikan putusannya.
Amerika Serikat dan Israel, yang menentang dengan keras upaya Palestina itu, mengatakan hanya pembicaraan langsng Israel-Palestina yang dapat menciptakan sebuah negara Palestina.
Afrika Selatan, anggota tidak tetap Dewan Keamanan, menuduh dewan telah "telah lumpuh karena kelambanan" dalam memecahkan konflik di Timur Tengah, sementara menuduh mereka bertindak dengan cepat pada yang terkait dengan revolusi Arab yang dikenal sebagai Arab Spring.
Afrika Selatan menyambut baik usulan bagi pembicaraan damai baru antara Israel dan Palestina yang diperantarai oleh Kuartet Timur Tengah -- kelompok yang terdiri atas AS, PBB, Uni Eropa dan Rusia -- dan menyerukan perjanjian sebelum batas waktu yang diusulkan pada akhir 2012.
Pada waktu yang sama, negara itu mengecam rencana Israel untuk membangun 1.100 rumah di wilayah yang diduduki. "Satu-satunya rintangan besar bagi pembicaraan tersebut adalah secara jelas pembangunan tak henti-hentinya permukiman tidak sah oleh Israel itu," bunyi pernyataan itu.
"Upaya Palestina itu membutuhkan persetujuan sembilan anggota Dewan Keamanan, tapi AS telah mengatakan mereka akan memveto keputusan itu. India, juga anggota tidak tetap dewan, sebelumnya juga telah menyampaikan dukungannya pada Palestina.