REPUBLIKA.CO.ID, HONOLULU - Sekitar 5 hingga 20 juta ton serpihan--berupa perabot, perahu nelayan, kulkas--yang masuk ke Samudera Pasifik pada gempa bumi Jepang dengan tsunami, 11 Maret lalu, kini bergerak cepat melintasi samudera tersebut. Para periset dari University of Hawaii yang melacak serpihan tersebut memperkirakan, sampah itu dapat mencapai Pantai Barat Amerika Serikat tiga tahun kemudian.
Prediksi periset itu dilaporkan oleh Daily Mail, Rabu (26/10). "Kami melakukan perkiraan kasar dan sekitar 5 hingga 20 juta ton serpihan itu akan datang dari Jepang," ujar peneliti University of Hawai, Jan Hafner, seperti dilansir stasiun afiliasi ABC, KITV.
Anak buah kapal dari kapal latih Rusia, STS Pallada, menemukan serpihan itu mengambang dan bergerak sekitar 3.200 kilometer lebih dari Jepang. Mereka menyaksikan serpihan masif itu bulan lalu setelah melintasi kepulauan Midway, demkian lansir Mail.
"Mereka melihat beberapa pecahan perabot, beberapa piranti dan apa pun yang bisa mengambang dan mereka juga mengambil perahu penangkap ikan," ujar Hafner. Perahu yang diambil tersebut memiliki panjang sekitar 60 meter dan terdapat cat dengan nama 'Fukushima'. Ini sebenarnya laporan konfirmasi pertama mengenai serpihan tsunami," ujar Hafner.