REPUBLIKA.CO.ID, DOHA - Pada hari Rabu, Qatar mengungkapkan bahwa ratusan tentaranya telah bergabung dengan pasukan pemberontak Libya untuk turut menggulingkan rezim Muammar Qaddafi. Ini adalah pertama kalinya negara di Teluk mengaku militernya menginjakkan kaki di bumi Libya. sebelumnya, negara ini mengakui membantu hingga 400 juta dolar AS untuk pembelian senjata dan logistik lain bagi demonstran anti-Qaddafi.
"Kami ada di antara mereka dan jumlah tentara Qatar ratusan di setiap daerah," kata Mayor Jenderal Hamad bin Ali Al-Atiya, kepala militer Qatar.
Qatar-Libya mengadakan pembicaraan yang terfokus pada bagaimana sekutu dapat membantu pemerintah baru membawa stabilitas di negara itu. Salah satu tuntutan langsung Libya adalah untuk terus di atas mengangkat zona larangan terbang yang dikenakan Dewan Keamanan PBB pada bulan Maret.
Wakil duta besar Libya untuk PBB, Ibrahim Dabbashi Rabu mengatakan rakyat Libya berharap untuk mengakhiri mandat PBB sesegera mungkin. Namun dia mengatakan pemerintah transisi perlu mengevaluasi situasi keamanan dan kemampuan negara untuk memantau perbatasannya.