REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia, Jumat (28/10) berhsil melakukan uji coba rudal balistik Bulava yang berkemampuan nuklir dengan harapan menjadikannya tulang punggung kekuatan nuklir baru yang lebih efisien tetapi efektif.
Kementerian pertahanan mengatakan, rudal antar-benua yang memiliki berat 37 ton itu ditembakkan dari kapal selam Yury Dolgoruky di Laut Putih. Rudal itu menghantam targetnya di Semenanjung Kamchatka sekitar 6.000 km ke timur.
"Peluncuran dilakukan dari posisi di bawah permukaan air," kata seorang pejabat kementerian pertahahan yang namanya tidak disebutkan kepada kantor-kantor berita Rusia. "Hulu-hulu ledak nuklir tiba dilokasi uji coba itu tepat waktu," tambah pejabat itu.
Rudal Rusia terbaru itu dapat menjangkau setidaknya 8.000 km dan dilengkapi peralatan untuk membawa hulu-hulu ledak yang dapat menghantam sasaran-sasaran berbeda.
Bulava akan menggantikan rudal-rudal era Sovyet yang Rusia tidak simpan lagi karena usianya yang tua dan sesuai dengan perjanjian dengan Amerika Serikat.
Tetapi rudal itu juga menimbulkan sakit kepala bagi militer karena berulang-ulang gagal yang menunda penggunaannya oleh militer dan menyebabkan kapal perang Yury Dolgoruky tanpa senjata utamanya.
Kantor berita Interfax mengatakan Bulava telah tujuh kali gagal dites dalam sejarah 17 uji cobanya. Rudal itu akan merupakan landasan strategi nuklir Rusia sampai tahun 2040-2045.