REPUBLIKA.CO.ID,Fars News mengutip radio Zionis melaporkan, juru bicara militer rezim Zionis Israel, Yoav Mordecha, Sabtu malam (29/10) menegaskan bahwa pihak internasioanal termasuk Mesir berusaha menciptakan perdamaian di sebelah selatan Palestina pendudukan. Namun pada saat yang sama, Jubir militer Zionis tersebut mengatakan, "Militer Israel akan terus melanjutkan aktivitasnya guna menghadapi serangan roket Muqawama Palestina."
Sebagian sumber Palestina Sabtu malam mengkonfirmasikan bahwa pihak Mesir sebagai penengah telah berhasil dalam lobinya guna terealisasinya gencatan senjata antara Israel dan Palestina. Menurut rencana, gencatan senjata itu dimulai pukul tiga dini hari waktu Baitul Maqdis, Ahad (30/10).
Namun, berdasarkan laporan radio Zionis, pukul enam pagi hari ini pihak Mesir menginformasikan kegagalan usahanya kepada Tel Aviv guna melobi Jihad Islam Palestina supaya mematuhi genjatan senjata.
Sejak Sabtu kemarin, rezim Zionis Israel telah memulai serangan udaranya terhadap Palestina. Israel menyerang sebuah tempat pelatihan Brigade Baitul Maqdis cabang militer Gerakan Jihad Islam. Akibat serangan tersebut lima anggota dan seorang panglima Brigade tersebut syahid. Serangan Sabtu malam juga menyebabkan empat anggota lainnya syahid.
Gerakan jihad tersebut membalas serangan Israel dengan menghujani kota-kota Asqalan, Sderot dan Beersheba dengan roket. Serangan balasan tersebut menewaskan seorang warga Zionis dan melukai beberapa lainnya.