Selasa 01 Nov 2011 07:27 WIB

Badai Salju Tewaskan 13 Warga AS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kerusakan akibat badai salju langka dan mematikan pada Oktober dialami Northeast, AS, tempat 1,6 juta rumah masih tak memperoleh listrik pada Senin (31/10), sekolah tutup, pohon dan kabel listrik yang tumbang mengganggu arus lalulintas.

Badai salju tersebut, yang menerpa mulai dari West Virginia sampai Maine sejak Sabtu (29/10) sampai Ahad larut malam diduga menjadi penyebab tewasnya sedikitnya 13 orang, kebanyakan di jalan yang licin.

Kegembiraan Hari Halloween ditunda, dekorasi Ghoul dan goblin diselimuti salju tebal untuk Oktober di banyak tempat, seperti salju setebal 81 centimeter di kota kecil Peru di bagian barat Massachusetts, kata National Weather Service.

Theo Brinkerhoff (4), yang berencana mengenakan pakaian hantu pada Senin tapi dipaksa memakai sweater tebal dan sepatu salju di balik kostumnya agar tubuhnya tetap hangat, tak bisa percaya itu adalah hari libur musim gugur yang mempesona.

"Ini, sih, bukan Halloween, sebab masih musim dingin," kata bocah lelaki tersebut saat ia mengunjungi kakek-neneknya di Amherst, Massachusetts, kota kecil yang sebagian besar wilayah masih diselimuti kegelapan, demikian laporan Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa.

Banyak jalan masih ditutup untuk mencegah lalu lintas mendekati kabel listrik dan pohon yang tumbang. Para pejabat fasilitas umum mengatakan badai salju tersebut menumbangkan lebih banyak pohon dibandingkan kebanyakan badai musim dingin sebab daun belum lagi gugur sehingga pohon menampung lebih banyak salju daripada biasanya.

"Kelihatannya seperti semen basah yang baru saja ditaruh di pohon, cabang, daun dan kawat tiang listrik," kata Davis Graves, juru bicara lembaga fasilitas umum National Grid. "Itu lah yang benar-benar mengakibatkan kerusakan, bobot salju," katanya.

Di New York, tiga hari setelah pihak berwenang menyita generator mereka, ratusan pemrotes anti-Wall Street berjuang agar tetap hangat dan kering setelah badai salju. Sebagian pemrotes mendapat petunjuk cara menghadapi udara dingin dari warga tunawisma.

"Mereka memiliki pengetahuan dasar yang paling mengagumkan dalam menghadapi cuaca dingin," kata pemrotes Justin Stone-Diaz. "Jadi sejujurnya, kami mendapat petunjuk dari orang yang berpengalaman."

Pengunjuk-rasa Occupy Wall Street telah berkemah di satu taman New York selama enam pekan guna memprotes ketidaksamaan ekonomi.

Tampaknya diperlukan waktu berhari-hari sampai pasokan listrik dapat dipulihkan untuk warga di Massachusetts, Connecticut, New Jersey dan negara bagian lain yang diguyur salju tebal.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement