REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO - Rupanya, diterimanya Palestina sebagai anggota UNESCO tak hanya membuat berang Amerika Serikat saja. Selasa, Kanada menegaskan tidak akan memberikan kontribusi lebih kepada UNESCO untuk menebus kekurangan setelah AS memotong dana bagi lembaga ini sebagai reaksi atas bergabungnya Palestina dengan badan kebudayaan PBB itu.
Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmiah dan Budaya pada hari Senin mengadopsi resolusi untuk mengakui Palestina, dengan suara 107 negara mendukung, 14 termasuk Amerika Serikat dan Kanada melawan, dan 52 abstain.
Amerika Serikat, sekutu setia Israel, dengan cepat mengatakan akan memotong dana bagi badan PBB yang berbasis di Paris ini, sesuai dengan undang-undang tahun 1990 melarang pembiayaan organisasi PBB yang menerima Palestina sebagai anggota penuh.
"Kanada sangat kecewa dengan keputusan yang diambil oleh UNESCO," kata Menteri Luar Negeri John Baird. "Sebagai hasil dari keputusan ini, Kanada telah memutuskan untuk membekukan semua kontribusi sukarela lebih lanjut untuk UNESCO."
Kanada menyumbang sekitar 10 juta dolar AS per tahun kepada UNESCO. Pendanaan ini tidak akan ditarik, Baird menjelaskan.
Namun, "Intinya adalah ada akan menjadi sebuah lubang besar dalam anggaran UNESCO karena AS menarik dana dan orang-orang di UNESCO tidak harus melihat ke Kanada untuk mengisi lubang anggaran ini," katanya.