Rabu 02 Nov 2011 11:47 WIB

Jadi Anggota UNESCO, Palestina Heran Kenapa AS Begitu Murka

Gedung UNESCO. Ilustrasi
Foto: AP
Gedung UNESCO. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Dubes Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk Jenewa, Ibrahim Kuraishi, mengatakan ia bingung oleh reaksi bermusuhan dari Washington dan Jerusalem setelah pemilihan di UNESCO. "Saya tidak tahu mengapa mereka marah," katanya. "Kami masih dalam kerangka negosiasi. Tapi kami minta dengan parameter yang jelas."

Salah satu alasan pemerintah Israel marah, mungkin, adalah bahwa pengakuan dari badan-badan PBB bisa berdampak pada upaya Palestina untuk bergabung dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Namun Kuraishi bungkam saat ditanya apakah yang merupakan bagian dari strategi Palestina; PLO telah menghindar dari berbicara tentang pengadilan dalam beberapa bulan terakhir, karena takut reaksi Israel.

Dengan masuk ke UNESCO dan badan-badan dunia lainnya,  akan menjadi sulit bagi ICC untuk menghindari permintaan  keanggotaan Palestina.

"Ini adalah suara oleh sejumlah besar anggota yang menyatakan bahwa Palestina adalah sebuah negara," kata John Quigley, seorang profesor hukum di Ohio State University. "Ini adalah penentuan oleh negara-negara yang sama yang menjadi anggota Majelis Umum PBB."

Quigley adalah salah satu dari beberapa ahli hukum yang berpartisipasi dalam sebuah debat yang disponsori ICC pada isu Palestina di Den Haag Oktober lalu. ICC tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari keputusan UNESCO dan status dari permintaan Palestina.

Atas upaya Palestina ini, AS dikabarkan akan memainkan trik 'pangkas dana'. Jika badan-badan tersebut mengakui Palestina, mereka dipastikan akan kehilangan dana dari AS, karena Washington dilarang oleh hukum untuk mendanai badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sepenuhnya mengakui negara Palestina.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement