Rabu 02 Nov 2011 21:02 WIB

Penyewaan Jasa Tentara Bayaran Sangat Mencemaskan

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: Chairul Akhmad
Salah seorang tentara bayaran yang disewa Muamar Qadafi tertangkap.
Foto: AP
Salah seorang tentara bayaran yang disewa Muamar Qadafi tertangkap.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Sejumlah ahli di PBB menyaksikan penggunaan tentara bayaran oleh negara-negara bertikai yang terus meningkat seperti yang terjadi di Libya dan Pantai Gading.

Para ahli ini melakukan pertemuan panel di markas besar PBB di New York. Mereka menyerukan aksi penghentian penggunaan tentara bayaran yang disediakan oleh perusahaan swasta.

Dalam laporannya kepada Majelis Umum PBB, pertemuan panel lima orang dari PBB yang membahas isu tentara bayaran ini, juga memperbarui seruannya agar memperketat regulasi atas kegiatan yang disebutnya sebagai 'kegiatan yang terus berkembang' oleh militer swasta dan perusahaan keamanan.

"Tahun lalu, kami melihat peningkatan mengkhawatirkan atas penggunaan tentara bayaran dalam konflik bersenjata, seringkali dengan cara-cara baru layaknya novel," kata ketua kelompok panel itu, Faiza Patel.

Faiza menyaksikan bagaimana di Pantai Gading dan Libya, tentara bayaran terlibat tuduhan telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat seperti eksekusi hukuman, penghilangan paksa, pemerkosaan, penyiksaan, penangkapan sewenang-wenang dan penahanan.

"Karena itu, panel ini mendorong negara-negara di dunia untuk bekerja sama dalam rangka memastikan bahwa tentara bayaran yang melakukan pelanggaran HAM dapat ditangkap dan diadili," pinta Patel salam pidatonya di hadapan Komite HAM Majelis Umum PBB..

Dalam pidatonya, Patel mengutip laporan yang mengetahui penggunaan 4.500 tentara bayaran asal Liberia yang disewa Presiden Pantai Gading, Laurent Gbagbo, dalam upaya mengalahkan kekuatan saingannya, Alasanne Ouattara, politisi yang mengalahkannya dalam pemilu tahun lalu. Gbagbo terguling dari kursinya April lalu.

Sementara di Libya, Patel mencatat bahwa warga asing dari negara-negara tetangga Afrika dan mungkin Eropa Timur, telah ikut serta dalam perang sipil dan melakukan pelanggaran HAM, khususnya para pejuang yang berusaha menggulingkan Muamar Qadafi. Patel dan kelompoknya akan mengunjungi Libya dan Pantai Gading dalam beberapa bulan mendatang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement