REPUBLIKA.CO.ID, CANNES, PERANCIS - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Indonesia akan mengintervensi pembahasan sejumlah isu sebagai pandangan dan masukan dalam pembahasan di sesi working group KTT G-20 Cannes yang berlangsung mulai Kamis (3/11) siang waktu setempat.
"Saya sudah merinci sejumlah hal yang akan diintervensi dan disampaikan pandangannya pada hari ini dan besok," kata Presiden dalam penjelasan mengenai posisi dan pandangan Indonesia dalam KTT G-20 di Cannes, Kamis (3/11) sebelum menghadiri pembukaan pertemuan tahunan tersebut.
Kepala Negara mengatakan sejumlah point yang menjadi titik pijak Indonesia tersebut akan disampaikan dalam sejumlah sesi working group yang berlangsung mulai Kamis hingga Jumat sebelum ditandatanganinya deklarasi dan rencana aksi G-20 hasil KTT di Cannes.
Setidaknya ada 15 hal yang menjadi pokok perhatian Presiden dan pemerintah Indonesia untuk kemudian disampaikan dan dibahas dalam sesi pertemuan para pemimpin G-20 tersebut. Dari 15 pokok rencana pandangan Indonesia yang akan disampaikan itu, sebagian besar terkait dengan memelihara kondisi perekonomian sehingga bisa lepas dari krisis dan tidak terpengaruh imbasnya.
Presiden Yudhoyono akan mendorong negara-negara anggota G-20 untuk terus mengusahakan pertumbuhan meski situasi krisis di Eropa belum mereda dan salah satu alternatif penyelesaian dengan bailout Yunani belum mendapatkan celah operasionalisasi yang jelas.
Selain mendorong pertumbuhan, Indonesia juga akan menegaskan pentingnya penguatan ekonomi dan menyeimbangkan kembali ekonomi global. Masih terkait upaya untuk mendorong kondisi ekonomi yang lebih baik, Indonesia memandang perlu dilakukannya stabilisasi bank dan pasar keuangan sehingga bisa membawa dampak positif bagi perekonomian secara global.
Mendorong penciptaan kerja dan mengusahakan jaminan sosial, menurut Presiden penting menjadi perhatian semua pihak di G-20 sehingga bisa menekan pengangguran meski krisis sedang terjadi seperti yang dilakukan oleh Indonesia pada 2008 dengan sejumlah langkah di bidang ekonomi.
Masalah ekonomi lainnya yang menjadi perhatian Presiden dan akan disampaikan dalam sesi working group itu adalah menjaga stabilisasi harga. Dengan kebijakan itu, kata Kepala Negara, inflasi hingga akhir 2011 diharapkan berada di bawah 5 persen.
Sementara itu untuk isu-isu non ekonomi yang akan menjadi pokok intervensi Indonesia antara lain mengenai ketersediaan pangan dan energi, perubahan iklim, pengurangan kemiskinan , kejahatan korupsi, keadilan sosial, mempersempit kesenjangan sosial.
"Tadi pagi saya bertemu dengan Presiden Meksiko, tahun depan Meksiko menjadi host G-20. Kita bicara mengenai keamanan pangan, kalau perut lapar, rakyat di negara manapun akan marah," kata Presiden.