Jumat 04 Nov 2011 12:08 WIB

Proteksi Dagang Bukan Pilihan G20, Termasuk Indonesia

Pertemuan G20, ilustrasi
Foto: G20
Pertemuan G20, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CANNES - Para pemimpin negara-negara G-20 sepakat menghindari proteksi perdagangan dan mengembangkan kerangka kerjasama multilateral untuk membantu negara berkembang dalam mengembangkan produk ekspornya.

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, dalam keterangan pers di International Press Centre, Cannes, mengatakan perkembangan pembahasan sejumlah isu pada hari pertama KTT G-20 menunjukkan sejumlah hal positif dan bisa menghasilkan kesepakatan serta rencana aksi yang baik diakhir KTT.

"Kalau kita berbicara mengenai perdagangan dunia, semua negara sepakat bahwa proteksionisme bukanlah pilihan solusi saat ini. Perdagangan harus terus berlangsung dengan bebas namun pesan (kepentingan) harus didapat," kata Sarkozy.

Ia menjelaskan, semua negara sepakat tidak mengulangi kesalahan strategi perdagangan yang akhirnya menciptakan kegagalan ekonomi seperti terjadi tahun lalu.

"Kami mencari metode baru untuk mengembangkan kerjasama dalam kelompok multilateral untuk melindungi negara berkembang yang memerlukan adanya perdagangan bebas yang menjadi export mereka," katanya.

Perancis sendiri, kata Sarkozy, mengajukan pandangan pajak bagi transaksi finansial. "Permasalahan pajak ini tidak bisa kita abaikan dalam upaya kita mencari solusi," katanya.

Sementara Indonesia memiliki sejumlah pandangan mengenai perlunya skema bantuan keuangan bagi negara miskin dan negara berkembang untuk  melangsungkan pembangunan berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkontribusi pada perekonomian kawasan dan global.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mendorong negara-negara anggota G-20 untuk terus mengusahakan pertumbuhan meski situasi krisis di Eropa belum mereda.

Indonesia juga akan menegaskan pentingnya penguatan ekonomi, menyeimbangkan kembali ekonomi global, dan stabilisasi bank dan pasar keuangan sehingga berdampak positif bagi perekonomian global.

Presiden juga menganggap G-20 mesti mementingkan upaya menekan pengangguran dan menjaga stabilisasi harga. Dengan kebijakan itu, kata Kepala Negara, inflasi hingga akhir 2011 diharapkan berada di bawah 5 persen.

Untuk isu nonekonomi, Indonesia akan menyoroti ketersediaan pangan dan energi, perubahan iklim, pengurangan kemiskinan, kejahatan korupsi, keadilan sosial, dan mempersempit kesenjangan sosial.

Yudhoyono diperkirakan akan menyampaikan keterangan pada wartawan dalam rombongan resmi saat perjalanan pulang menuju tanah air mengingat jadwal working group pada hari kedua KTT sangat keta

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement