REPUBLIKA.CO.ID, Pekan ini, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional PBB, Yukiya Amano, akan menyajikan laporan terbaru tentang program nuklir Iran. Laporan ini akan secara resmi disampaikan kepada perwakilan dari 35 negara yang duduk dalam Dewan Gubernur IAEA.
Laporan ini akan disampaikan pada media setelah resmi disajikan. Bocorannya, tulis koran Israel, Haaretz, laporan ini akan membenarkan ada aktivitas berbahaya pada proram nuklit Iran. Iran disebutkan telah melakukan daftar panjang kegiatan, termasuk tes lapangan dan simulasi komputer yang satu-satunya yang berarti adalah bahwa Iran mencoba untuk mendapatkan senjata nuklir. Laporan ini akan jauh lebih keras daripada laporan IAEA terhadap Iran yang muncul setiap tahun sejak 2003. Tetapi diragukan bahwa laporan ini akan menyatakan dengan jelas bahwa Iran sudah memiliki kemampuan untuk memproduksi senjata nuklir.
Iran disebut-sebut telah melanjutkan berbagai kegiatan untuk memproduksi senjata nuklir sejak 2004. Sebelumnya, laporan intelijen AS dari tahun 2007 yang menyatakan Iran telah menghentikan pekerjaan pada pengembangan senjata nuklir pada tahun 2003.
Laporan menyebut, sebagian besar tes dilakukan di sebuah pangkalan militer di Parchin, sekitar 30 kilometer dari Teheran. Karena ini adalah pangkalan militer, inspektur IAEA tidak memiliki wewenang untuk mengunjungi atau memeriksa lokasi itu.
Sekitar satu minggu setelah laporan disajikan, Dewan Gubernur akan bertemu untuk membahasnya.