REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Pemerintah Israel membantah pada hari Ahad bahwa serangan cyber telah terjadi. Sebaliknya, mereka menyatakan sengaja mematikan internet milik angkatan bersenjata (IDF), Mossad, Shin Bet, dan beberapa kementerian pemerintah. Juru bicara IDF mengatakan ada kemungkinan besar terjadi kerusakan pada server.
Laman Facebook pemerintah Israel memposting pesan yang mengatakan: "Karena kerusakan sistematis dari server website pemerintahan, beberapa situs dan layanan pemerintah belum dapat diakses dalam beberapa jam terakhir."
Carmela Avner, kepala sistem situs web pemerintah, mengatakan bahwa "ini adalah masalah teknis yang sedang ditangani dengan segala cara yang relevan dan semua sumber daya yang digunakan ... untuk memperbaiki masalah."
Persoalan muncul setelah komplotan peretas internasional yang dikenal sebagai Anonymous mengancam serangan terhadap situs pemerintah Israel dalam menanggapi intersepsi terhadap sebuah armada kemanusiaan Gaza pada hari Jumat.
Dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube, Anonymous memperingatkan bahwa jika pengepungan di Gaza dipertahankan, maka mereka tak memiliki pilihan kecuali untuk 'menyerang'.