Selasa 08 Nov 2011 09:08 WIB

Obama Bertemu Kepala NATO Puji Peranannya di Libya

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Presiden AS Barack Obama pada Senin bertemu Kepala NATO Anders Fogh Rasmussen, pada saat para pejabat tinggi sedang membela peran AS dalam kampanye aliansi Barat membantu menggulingkan pemimpin Libya Muamar Gaddafi.

 

Obama dan Rasmussen berbicara di Oval Office dalam satu pertemuan dibuka sebentar untuk para fotografer, tetapi tertutup bagi wartawan, dan Gedung Putih memberikan beberapa rincian agenda pembicaraan. "NATO baru saja menyelesaikan misi yang sangat penting di Libya yang kami percaya dijalankan sangat efektif," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney.

Gedung Putih dikritik atas perannya dalam operasi Libya oleh Partai Republik yang mengatakan bahwa misi itu menunjukkan kepemimpinan yang tidak cukup di dalam operasi, dan memungkinkan sekutu seperti Prancis dan Inggris untuk memikul banyak tugas tempur.

Tetapi para pembantu Obama membantah kritik bahwa mereka "memimpin dari belakang" atas upaya itu , dan menambahkan bahwa serangan awal AS yang menghabisi pertahanan udara Libya dan peran dukungan yang termasuk aset-aset intelijen penting.

Dubes AS untuk NATO, Ivo Daalder, mengatakan Senin taktik presiden "membuat ruang bagi sekutu untuk menjadi sekutu." "Ini adalah cara kerja NATO yang baru, di mana kepemimpinan Amerika di NATO penting, di mana militer Amerika sangat diperlukan, tetapi di mana Amerika tidak harus melakukan semua itu," kata Daalder di Dewan Atlantik.

"Tidak ada negara di dunia yang bisa melakukan apa yang Amerika bisa, terutama ketika tampil kemampuan seperti (intelijen, pengawasan dan pengintaian) pengisian bahan bakar udara, gangguan dan penargetan. "Jika Libya harus sukses, Amerika Serikat harus melakukan apa yang hanya Amerika Serikat bisa melakukannya."

Pertemuan antara Rasmussen dan Obama terjadi sepekan setelah NATO secara resmi mengakhiri misinya di Libya, dan mengatakan bahwa pihaknya telah memenuhi mandat PBB untuk melindungi warga sipil dalam sebuah operasi yang membantu menggulingkan Gaddafi.

Rasmussen juga bertemu dengan Menlu AS Hillary Clinton, Menteri Pertahanan Leon Panetta, Penasehat Keamanan Nasional Tom Donilon dan para anggota Senat, kata kantor persnya dalam satu pernyataan Minggu. Kunjungan itu dilakukan enam bulan sebelum Amerika Serikat menjadi tuan rumah bagi pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu di Chicago Mei 2012.

 

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement