Rabu 09 Nov 2011 10:36 WIB

Istana Prancis dan Gedung Putih Sama-Sama Bungkam Soal Gunjing Obama-Sarkozy

Barack Obama dan Nicolas Sarkozy di KTT G20 Cannes, Prancis
Foto: AP
Barack Obama dan Nicolas Sarkozy di KTT G20 Cannes, Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Laporan bocornya pembicaraan off the record antara Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Presiden Amerika Seikat Barack Obama yang menggunjing Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu terus jadi perbincangan di jagat maya sejak kemarin. Namun hingga hari ini,  Istana Elysee, kantor presiden Prancis, bungkam dan memilih untuk tidak menanggapi permintaan komentar dari para wartawan.

Di Washington, juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan ia tidak mengomentari pembicaraan atau respons Obama. "Posisi presiden telah cukup jelas mengenai masalah upaya Palestina untuk mencapai tujuannya melalui PBB dan apa yang hanya dapat dicapai secara efektif melalui negosiasi langsung," katanya.

Kantor Netanyahu juga tidak berkomentar.

Tapi di Amerika Serikat, The Anti-Defamation (League Liga Anti-Fitnah) mengatakan "sangat kecewa dan sedih" oleh percakapan pribadi itu. Mereka menyebut hal ini bisa melukai hubungan antara Israel dengan dua pemain kunci dalam proses perdamaian Timur Tengah.

"Respons Presiden Obama untuk Presiden Sarkozy menyiratkan bahwa ia setuju dengan pemimpin Prancis," kata Abe Foxman Direktur ADL dalam sebuah pernyataan tertulis. "Dan jelas di sini, kami berharap bahwa pemerintahan Obama akan melakukan segala yang bisa untuk meyakinkan Israel bahwa hubungan tetap pada pijakan yang pasti dan untuk menghidupkan kembali kepercayaan antara Presiden Obama dan Perdana Menteri Netanyahu, yang jelas ternodai atas hal ini."

Seorang anggota koalisi Netanyahu di Knesset, parlemen Israel, mengatakan "tidak ada banyak cinta yang hilang" antara pemimpin Israel dan rekannya.

"Ini tidak menyenangkan," kata Einat Wilf, yang bersekutu dengan partai Likud yang berkuasa. "Tenyata lebih penting ditakuti daripada dicintai."

Pemimpin oposisi Israel telah mempertanyakan kejujuran Netanyahu sebelumnya, tapi anggota parlemen Partai Buruh Daniel Ben-Simon mengatakan dia "malu" bahwa para pemimpin dari dua sekutu Israel "menyebut perdana menteri saya sebagai pembohong."

"Jika dia berbohong kepada mereka, ia harus berbohong kepada Israel juga," ujarnya.

sumber : CNN
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement