Jumat 11 Nov 2011 08:00 WIB

Buru Taliban, NATO Hancurkan Masjid

Pasukan Amerika Serikat melakukan patroli di Sungai Kunar, Provinsi Kunar, Afghanistan, yang sering dijadikan jalur untuk menyelundupkan senjata. (ilustrasi)
Foto: AP/David Goldman
Pasukan Amerika Serikat melakukan patroli di Sungai Kunar, Provinsi Kunar, Afghanistan, yang sering dijadikan jalur untuk menyelundupkan senjata. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KHOST - Tiga polisi Afghanistan tewas dan tiga prajurit AS cedera ketika kelompok Taliban menyerang sebuah kantor pemerintah di Afghanistan timur pada Kamis waktu setempat. Demikian kata beberapa pejabat.

Serangan itu diperkirakan ditujukan pada pertemuan antara kepala daerah Chamkani dan para sesepuh setempat. Mereka rencananya akan menghadiri pertemuan tradisional atau loya jirga yang diadakan pemerintah di Kabul pekan depan.

Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO menyatakan mereka berhasil menghentikan serangan itu dengan menghancurkan sebuah masjid. ISAF mengaku Taliban bersembunyi di dalam masjid tersebut. ISAF menembakkan sebuah rudal Hellfire dan beberapa roket dari helikopter Apache.

Juru bicara pemerintah provinsi Rohullah Samoon mengatakan bahwa ada empat penyerang. Seorang diantaranya meledakkan sebuah bom mobil di pintu gerbang pusat daerah itu. Tiga orang lainnya menerobos masuk.

"Mereka semua tewas," katanya kepada AFP. "Tiga polisi kami juga tewas. Kepala polisi daerah itu cedera namun dalam kondisi stabil. Pertempuran sudah berakhir saat ini."

Sersan Kepala Nick Conner, seorang juru bicara ISAF di Afghanistan timur, mengatakan tiga prajurit AS cedera dalam serangan bom mobil. Namun, ia tidak memberikan penjelasan rinci mengenai kondisi mereka.

Serangan yang berlangsung sekitar dua jam itu merupakan tantangan keamanan bagi loya jirga. Pertemuan tradisional itu akan digelar oleh Presiden Hamid Karzai dan dijadwalkan berlangsung di Kabul mulai 16 November. Serangan itu juga menyoroti kekerasan yang dikobarkan gerilyawan Taliban dan sekutunya akhir-akhir ini terhadap sasaran asing di Afghanistan.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement