Selasa 15 Nov 2011 20:26 WIB

Loyalis Bashar Turunkan Bendera Kedubes Yordania di Damaskus

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN - Lebih dari 100 pengunjuk rasa menyerbu kedutaan besar Jordania di ibu kota Suriah, Damaskus, dan menurunkan bendera sebagai protes terhadap imbauan Raja Abdullah II bagi pengunduran diri Presiden Bashar al Assad, kata surat-surat kabar Jordania, Selasa (15/11).

Itu adalah yang keempat protes seperti itu pada kedubes-kedubes negara kawasan itu oleh para pendukung Bashar yang marah sejak Liga Arab, Sabtu memutuskan membekukan keanggotaan Suriah dan memberlakukan sanksi-sansksi terhadap pemerintah itu atas tindakan kerasnya yang berdarah selama delapan bulan terhadap para pemrotes yang damai.

"Hampir 120 orang melakukan protes di depan kedubes Jordania di Damaskus Senin petang dan dua di antara mereka berhasil masuk ke pekarangan kedubes itu dan menurunkan bendera Jordnia," kata dubes Omar al-Amad kepada surat-surat kabar Al-Dustur dan Al-Ghad.

"Pasukan keamanan Suriah tidak melakukan intervensi untuk mencegah masuknya ke dua orang ini ke kompleks itu," kata dubes.

"Sesuai dengan perjanjian internasional, tanggung jawab untuk melindungi kedubes-kedubes dan misi-misi diplomatik lainnya dipikul oleh tuan rumah," kata Amad dengan menegaskan bahwa perlindungan diberikan pada kedubes Suriah di Aman kendatipun ada protes yang luas di Jordania menyangkut aksi berdarah di negara tetangganya itu.

Raja Abdullah II Senin menjadi pemimpin Arab pertama menyerukan secara terbuka agar Bashar mundur, dua hari setelah Liga Arab membekukan keanggotaan Suriah dalam perhimpunan yang beranggotakan 22 negara itu.

Suriah mengecam keras keputusan akhir pekan lalu oleh Liga Arab membekukan keanggotaan Suriah. Partai-partai oposisi utama Jordania termasuk Ikhwanul Muslimin yang kuat menyerukan pemerintah, Ahad menarik dubesnya dari Damaskus sesuai dengan imbauan Liga Arab sebagai bagian dari paket sanksi-sanksi itu.

Kedubes-kedubes Turki, Qatar dan Arab Saudi yang dianggap sebagai penggerak-penggerak utama menentang Bashar telah diserang.

Menlu Suriah Walid Muallem, Senin meminta maaf atas serangan terhadap kedubes-kedubes itu. "Yang penting ... tindakan itu tidak terulang lagi. Perlindungan pada kedubes-keduebs adalah bagian dari tanggung jawab kami," kata Muallem dalam jumpa pers di Damaskus.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement